search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rusia Tanggapi Referendum Versi Elon Musk Usai Ditolak Ukraina
Rabu, 5 Oktober 2022, 12:09 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Rusia Tanggapi Referendum Versi Elon Musk Usai Ditolak Ukraina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Rusia ikut menanggapi usulan referendum dari pendiri perusahaan teknologi Tesla, Elon Musk, usai ide itu ditolak Ukraina.

"Sangat positif bahwa seseorang seperti Elon Musk mencari cara damai untuk keluar dari situasi ini," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Selasa (4/10), dikutip dari Reuters.

"Dibandingkan dengan banyak diplomat profesional, Musk masih mencari cara untuk mencapai perdamaian. Dan mendapatkan perdamaian tanpa memenuhi tuntutan Rusia sangat tidak mungkin," ujarnya lagi.

Selain itu, Peskov menegaskan bahwa Moskow selalu membuka pintu negosiasi untuk mengakhiri konflik. Ia juga mengkritik dekrit baru Ukraina yang menyatakan Kyiv tak bakal melakukan negosiasi langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri konflik.

Dalam jajak pendapat di Twitter pada Senin (3/10), Musk mengusulkan beberapa alternatif penyelesaian damai untuk konflik Rusia-Ukraina.

Hasil jajak pendapat Musk diikuti oleh lebih dari 2,7 juta orang dengan 59,1 persen responden menolak usulan Musk.

Di usulan tersebut, Ukraina harus memberikan Crimea ke Rusia secara permanen, referendum terkait wilayah yang dianeksasi harus dilakukan di bawah pantauan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Ukraina setuju untuk tetap netral.

Usulan Musk ini dinilai lebih mendukung Rusia dan menuai penolakan dari Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merespons ide Musk ini dengan jajak pendapat lain yang menanyakan, "@elonmusk mana yang lebih Anda suka? Yang mendukung Ukraina atau yang mendukung Rusia?"

Kyiv sendiri menegaskan mereka tak akan menyetujui wilayahnya diambil secara paksa oleh Rusia.

Setelah Putin mengumumkan pencaplokan empat wilayah Ukraina pekan lalu, Kyiv memutuskan mendaftarkan diri bergabung menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami