12 Anggota Keluarga Jadi Korban Tewas Jembatan Ambruk
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Sebanyak 12 anggota keluarga menjadi korban dalam insiden jembatan ambruk di India pada Minggu (30/10). Mereka merupakan anggota keluarga Bodha yang meninggal setelah bertamasya. Kakek dari keluarga itu, Sundarij Bodha, mengaku telah kehilangan lima cucu, empat putri, dan tiga menantu dalam peristiwa itu.
"Ada banyak kematian," kata kakek Sundarij Bodha dari rumahnya di kota kecil Morbi, seperti dikutip CNN, Rabu (9/11).
"Saya tidak bisa menggambarkan rasa sakit dan kesedihan yang ditimbulkan," kata Bodha.
Sejak insiden terjadi, belum ada penjelasan terkait penyebab jembatan berusia 100 tahun itu ambrol. Polisi yang menyelidiki kasus menuding perusahaan yang bertugas memelihara jembatan, Oreva, gagal melakukan perbaikan atau tes yang sesuai untuk memastikan jembatan itu aman bagi pejalan kaki.
"Mereka hanya melakukan pemasangan listrik dan pengecatan," kata Wakil Inspektur Polisi Gujarat PA Zala kepada CNN.
"Tidak ada tes kebugaran atau kapasitas yang dilakukan oleh mereka."
Terkait hal ini, Oreva tidak memberikan tanggapan saat dikonfirmasi CNN. Jembatan sepanjang 230 meter yang berdiri di atas Sungai Macchu roboh pada Minggu saat wisatawan lokal melintas untuk berlibur akhir pekan sekaligus merayakan Diwali. Setidaknya 137 orang dilaporkan tewas akibat peristiwa itu.
Jembatan itu telah dibangun sejak masa penjajahan Inggris pada 1900 dan berusia lebih dari 100 tahun. Saat kejadian, sekitar 200 orang berada di jembatan dengan lebar 1,25 meter itu.
Sejauh ini, polisi telah menetapkan sembilan orang tersangka atas peristiwa tersebut. Mereka adalah dua manajer Oreva, tiga petugas keamanan, dua petugas tiket, dan dua kontraktor.
Para korban disebut akan menerima kompensasi dari Dana Bantuan Nasional Perdana Menteri. Meski begitu, banyak keluarga yang merasa kompensasi itu tak sebanding dengan kehilangan nyawa sanak keluarganya.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net