AS Buka Suara Soal Dugaan Dokumen Konflik Ukraina Bocor
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Pentagon mengungkapkan dugaan kebocoran banyak dokumen AS, termasuk mengenai konflik Ukraina belakangan ini. Perwakilan Pentagon menyatakan kebocoran itu berpotensi menimbulkan risiko sangat serius.
Beberapa dokumen yang bocor berkaitan dengan konflik Ukraina dan Rusia saat ini, seperti informasi pertahanan udara negara hingga upaya internasional membangun kekuatan militernya.
"Dokumen-dokumen yang beredar online menimbulkan risiko yang sangat serius bagi keamanan nasional," kata asisten menteri pertahanan untuk urusan publik Chris Meagher, seperti diberitakan AFP, Senin (10/4).
"Kami masih menyelidiki bagaimana ini terjadi, serta ruang lingkup masalahnya."
Lusinan foto dokumen AS tersebar di dunia maya, lewat Twitter, Telegram, Discord dan banyak situs lain dalam beberapa hari terakhir. Dokumen itu diduga sudah beredar online dalam beberapa pekan terakhir hingga disorot media pekan lalu.
Kini, banyak dari mereka sudah tak ada lagi di situs pertama kali muncul. AS disebut terus menghapus unggahan terkait dokumen yang bocor.
Meagher menolak mengomentari dokumen yang beredar tersebut asli atau tidak. Ia mengatakan tim Pentagon sedang bekerja untuk membuat penilaian itu, namun menegaskan gambar yang beredar online tampaknya menunjukkan informasi sensitif.
"Foto tampaknya menunjukkan dokumen dalam format yang digunakan untuk memberikan pembaruan harian kepada para pemimpin senior kami tentang operasi terkait Ukraina dan Rusia, serta pembaruan intelijen lainnya," katanya.
"Namun, beberapa tampaknya telah diubah."
Meagher juga mengatakan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin tidak diberi pengarahan tentang masalah ini sampai pagi hari tanggal 6 April - hari ketika berita New York Times tentang dokumen tersebut diterbitkan.
Dugaan kebocoran dokumen, kata Meagher, juga berpotensi membahayakan sumber-sumber intelijen AS sambil memberikan informasi berharga kepada musuh-musuh negara mereka.
"Pengungkapan materi rahasia yang sensitif dapat memiliki implikasi yang luar biasa tidak hanya untuk keamanan nasional, tetapi juga dapat menyebabkan orang kehilangan nyawa," kata Meagher.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net