Siasat Prabowo Gaet Suara Pemilih Jokowi Lewat Koalisi Indonesia Maju
beritabali.com/cnnindonesia.com/Siasat Prabowo Gaet Suara Pemilih Jokowi Lewat Koalisi Indonesia Maju
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Penggunaan nama Koalisi Indonesia Maju yang dipilih Prabowo Subianto dinilai sebagai strategi kubu koalisi besar itu untuk menggaet pemilih Jokowi di Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam menilai kubu Prabowo hendak memonopoli legitimasi keberlanjutan pemerintahan Jokowi saat ini.
"Jelas ini merupakan strategi untuk menggaet pemilih Jokowi. Kubu Prabowo hendak mengklaim bahwa gerbong mereka memiliki legitimasi yang lebih kuat mewakili pemerintahan saat ini," kata Umam kepada CNNIndonesia.com, Rabu (30/8).
Umam menyebut strategi ini akan merugikan sekaligus mengancam PDIP serta PPP yang mengusung Ganjar Pranowo.
Ia menyatakan strategi itu turut menegasikan peran kubu Ganjar yang juga identik dengan pemerintahan hari ini.
Selain itu, Umam berpendapat penyematan nama Koalisi Indonesia Maju itu berkemungkinan besar atas restu dan sepengetahuan Jokowi.
"Dan persetujuannya atas penggunaan nama itu jelas memperkokoh pesan politik bahwa Jokowi berada di belakang Prabowo dan menyiapkan mesin perlawanan menghadapi PDIP dan Megawati," ucapnya.
Oleh karenanya, nama koalisi baru kubu Prabowo ini juga akan menjadi pertaruhan bagi pemerintahan Jokowi nantinya.
"Jika kalah, maka itu menjadi akhir pertaruhan kredibilitas politik pemerintahan Jokowi saat ini," tegas dia.
Prabowo mengumumkan nama Koalisi Indonesia Maju saat ketua umum Gerindra itu menyampaikan pidato politiknya di HUT ke-25 PAN di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8).
Koalisi ini berisikan Partai Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan PBB.
Prabowo menyampaikan itu di hadapan elit parpol koalisi, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, hingga Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra.
"Kami sepakat koalisi ini, kami beri nama Koalisi Indonesia Maju," kata Prabowo dalam sambutannya.
Namun, Cak Imin mengaku tak dilibatkan dalam pemberian nama itu. Ia mengklaim tak tahu jika Prabowo dalam pidatonya secara tiba-tiba mengganti nama koalisi.
Sebelum bergabungnya Golkar dan PAN, koalisi Gerindra bersama PKB itu bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Nama itu berubah tak lama usai PAN dan Golkar bergabung ke koalisi.
Umam menilai luruhnya kata 'Kebangkitan' dan 'Indonesia Raya' yang merepresentasikan identitas PKB dan Gerindra mengindikasikan menguatnya political veto players di kubu Prabowo, yang tidak lagi menganggap PKB sebagai variabel utama penentuan keputusan.
Umam menilai langkah itu telah menghapus komunikasi yang dibangun Gerindra-PKB di KKIR sejak 2022 lalu sebelum akhirnya PAN dan Golkar bergabung.
Ia pun berpendapat jika upaya peminggiran PKB ini berlanjut dengan tidak mencawapreskan Cak Imin, maka tak menutup kemungkinan mereka pun bisa saja hengkang.
"Koreksi total atas skema koalisi PKB bersama Prabowo akan dilakukan. Besar kemungkinan PKB akan beralih ke kubu Ganjar," ujar dia.
Terpisah, Direktur Eksekutif Algoritma sekaligus dosen Ilmu Politik Universitas Indonesia Aditya Perdana tak melihat peluang Cak Imin berpindah ke kubu lain.
Adit berpendapat pernyataan Cak Imin itu hanyalah gimmick belaka. Ia menilai PKB bakal tetap bersama mengusung Prabowo, terlebih mereka juga merupakan bagian dari koalisi Jokowi hari ini.
"Gimik-gimik aja lah, tapi pada intinya kan mereka kan tetap berada di satu koalisi. PKB sendiri kan juga timnya Pak Jokowi," kata Adit kepada CNNIndonesia.com, Selasa (29/8).
Ia mengatakan penamaan Koalisi Indonesia Maju itu juga sebagai sinyal dari Prabowo yang hendak mengasosiasikan koalisinya dengan Jokowi.
Adit menuturkan hal itu tak terlepas dari pengaruh kuat Jokowi terhadap pemilih di Pemilu 2024 nanti.
"Secara eksplisit Pak Prabowo tuh mengatakan itu, bahwa kami adalah timnya Pak Jokowi," tegasnya.
Selain itu, penyematan nama koalisi baru itu juga tak terlepas dari Prabowo yang ingin menegaskan bahwa koalisi itu merupakan keberlanjutan pemerintahan Jokowi.
"Mereka berasosiasi bahwa apa yang hendaknya mereka ingin lakukan di 2024 adalah sejalan dan melanjutkan arah pembangunan yang sudah dilakukan Pak Jokowi," ucap dia.
Koalisi Indonesia Maju merupakan nama yang sama dengan kubu pendukung Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada 2019 lalu.
Selain itu, pemerintahan periode kedua Jokowi pada 2014-2019 juga menggunakan nama yang sama, Kabinet Indonesia Maju. Prabowo masuk di dalamnya sebagai Menteri Pertahanan.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net