search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Netanyahu Terbang ke AS, Bakal Temui Joe Biden Hingga Kamala Harris
Rabu, 24 Juli 2024, 00:07 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Netanyahu Terbang ke AS, Bakal Temui Joe Biden Hingga Kamala Harris

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berkunjung ke Amerika Serikat untuk berpidato di Kongres pada Rabu (24/7).

Meskipun waktu pastinya belum ditentukan, namun selama berada di AS dia akan bertemu dengan Presiden Joe Biden pada Selasa (23/7) pukul 12 siang. Selain itu, Netanyahu juga diperkirakan bertemu Wakil Presiden Kamala Harris.

Netanyahu akan menjadi pemimpin asing pertama yang bertemu Biden, usai mengumumkan batal maju lagi di pilpres AS 2024.

Ini akan menjadi pidato keempat Netanyahu di hadapan Kongres AS. Ketua DPR AS, Mike Johnson, mengatakan PM Israel itu akan berbagi soal "visi pemerintahnya mempertahankan demokrasi, memerangi terorisme, dan membangun perdamaian yang adil dan abadi di kawasan tersebut."

Perjalanan Netanyahu dilakukan saat politik AS tengah "gaduh" dan kala tentara Zionis terus melakukan agresinya di Jalur Gaza.

Sebelum berangkat, Netanyahu mengatakan akan menekankan tema bipartisan Israel dalam pidatonya dan mengatakan negaranya akan tetap jadi sekutu utama AS di Timur Tengah, terlepas siapa pun yang nanti dipilih rakyat untuk jadi presiden berikutnya.

"Di masa perang dan ketidakpastian ini, penting bagi musuh-musuh untuk tahu bahwa AS dan Israel bersatu. Hari ini, esok, dan selamanya," kata Netanyahu.

Di dalam negeri Israel, Netanyahu menuai tekanan keras untuk menerima kesepakatan gencatan senjata demi mengakhiri perang di Gaza. Kerabat para sandera yang masih ditawan di Gaza menuntut agar pemerintah Israel menghentikan permusuhannya dengan Hamas demi pembebasan tawanan.

Israel juga menghadapi kritik internasional atas aksi brutalnya di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 39 ribu orang. Israel juga dikritik atas perluasan pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat, serta serangan pemukim terhadap warga Palestina.

Jumat lalu, Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) telah menetapkan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal dan menuntut pemukim ilegal untuk angkat kaki segera. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami