Bali Dipersiapkan Jadi Kawasan Ekonomi Khusus Pusat Keuangan dan Family Office
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Upaya menarik investasi asing ke Indonesia semakin digencarkan dengan perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pusat Keuangan dan Family Office di Bali.
Inisiatif ini bertujuan memperkuat sektor keuangan nasional dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat investasi yang kompetitif di kawasan Asia.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyoroti bahwa Indonesia masih tertinggal dalam perolehan investasi asing langsung (FDI) dibandingkan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Vietnam.
Baca juga:
Bali dan IKN Dipilih Jadi Opsi Family Office
"Salah satu strategi yang kami siapkan adalah pengembangan KEK Pusat Keuangan yang dilengkapi dengan Family Office dan instrumen keuangan lainnya," ujar Luhut melalui akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan, Jumat (22/3/2024).
Luhut mengungkapkan bahwa arus modal keluar dari Indonesia terus meningkat dengan nilai rata-rata USD 20 miliar per tahun. Jika tren ini terus berlanjut tanpa solusi konkret, maka pertumbuhan sektor riil, industri, serta infrastruktur dalam negeri dapat terhambat.
KEK Pusat Keuangan di Bali nantinya diharapkan menjadi pusat penyaluran investasi ke berbagai sektor produktif di Indonesia. Para investor juga memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia dan Indonesia Investment Authority (INA).
"Strategi ini telah sukses diterapkan di berbagai negara seperti Abu Dhabi, Dubai, Hong Kong, dan Singapura," tambahnya.
Agar proyek ini dapat berjalan maksimal, pemerintah menekankan pentingnya membangun kebijakan yang kuat serta menciptakan lingkungan yang mendukung kenyamanan bekerja dan tinggal.
"Kami tidak ingin pusat keuangan ini hanya menjadi tempat administrasi transaksi, melainkan benar-benar menjadi ekosistem keuangan yang modern. Oleh karena itu, fasilitas berstandar internasional seperti sekolah, rumah sakit, perumahan, dan perkantoran akan menjadi faktor utama," jelas Luhut.
Bali dinilai sebagai lokasi potensial karena telah dikenal sebagai destinasi global bagi para investor dan pekerja profesional. Selain itu, Pulau Dewata memiliki daya tarik tersendiri sebagai tempat tinggal dan bekerja yang nyaman.
"Kami akan segera menetapkan kriteria terbaik untuk KEK ini. Jika ingin mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, kita harus membangun ekosistem keuangan yang progresif dan kompetitif," tegasnya.
Sebagai langkah lanjutan, DEN telah berdiskusi dengan investor global Ray Dalio serta berbagai kementerian dan lembaga terkait melalui konferensi video. Diskusi ini menjadi tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara Presiden Prabowo Subianto dan Ray Dalio.
Luhut menyatakan bahwa pertemuan ini mencerminkan keseriusan Indonesia dalam membangun pusat keuangan yang kuat serta menarik lebih banyak investasi ke dalam negeri. (sumber: liputan6.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net