Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Indonesia Tegaskan Peran Global di Industri Vaksin, Bali Jadi Tuan Rumah DCVMN 2025
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Indonesia kembali menegaskan perannya dalam peta global industri vaksin melalui penyelenggaraan 26th Developing Countries Vaccine Manufacturers Network Annual General Meeting (DCVMN AGM) 2025 di Bali.
Dengan tema “Advancing Innovation & Building Resilient Vaccine Ecosystem for a Safer World,” pertemuan ini mempertemukan lebih dari 350 peserta dari 17 negara dan 46 perusahaan anggota jaringan DCVMN.
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan, forum ini menjadi bukti nyata komitmen negara berkembang untuk mewujudkan kemandirian vaksin dan tidak bergantung pada negara maju.
Baca juga:
Bio Farma Tuan Rumah Pertemuan Produsen Vaksin Negara Berkembang
“Organisasi ini dibuat agar negara-negara berkembang tidak tergantung dengan vaksin dari negara lain. Ini adalah pertemuan ke-26, jauh sebelum vaksin COVID-19 menjadi masalah global. Vaksin telah menjadi game changer bagi berbagai penyakit agar bisa dihindari dan disembuhkan,” ujar Dante.
Ia menambahkan, pemerintah Indonesia terus berupaya menginisiasi kolaborasi dan mendukung industri kesehatan dalam negeri.
“Kita punya industri Bio Farma yang menjadi tuan rumah kegiatan DCVMN kali ini, sekaligus simbol kemampuan Indonesia di bidang bioteknologi,” tegasnya.
DCVMN merupakan jejaring global beranggotakan 46 produsen vaksin dari Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin. Didirikan pada tahun 2000, jaringan ini bertujuan memperkuat kapasitas produksi vaksin negara berkembang melalui kolaborasi, riset, dan transfer teknologi bersama lembaga internasional seperti WHO, UNICEF, Gavi, CEPI, PATH, dan Gates Foundation.
Baca juga:
Bio Farma Bakal Produksi 150 Juta Vaksin Covid-19 Desember 2020
Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, menyampaikan bahwa perusahaan menjadi co-host AGM tahun ini sekaligus bagian penting dalam ekosistem vaksin global.
“Bio Farma saat ini menjadi co-host DCVMN AGM 2025. Sebagai salah satu pemasok vaksin global, produk kami telah digunakan di lebih dari 150 negara dan sudah mendapatkan pra-kualifikasi dari WHO, artinya kami telah memenuhi persyaratan global untuk mutu, keamanan, dan khasiat atau performa produk ,” katanya.
Shadiq menambahkan, pertemuan ini juga menjadi ajang memperkuat jejaring dan mencari solusi pembiayaan agar negara berkembang tidak terus bergantung pada bantuan luar.
“Kami memanfaatkan momentum ini untuk membangun inovasi dan kolaborasi pendanaan, mendorong kemandirian vaksin di masing-masing negara,” jelasnya.
Selain memperkuat jejaring global, Bio Farma juga memamerkan keberhasilannya dalam berbagai program imunisasi global, termasuk vaksin polio yang digunakan UNICEF untuk program imunisasi dunia, serta kemampuan transfer technology dua arah dengan berbagai negara mitra.
“Kami terus berupaya menciptakan produk yang lebih affordable dan berkualitas tinggi agar dapat dijangkau untuk kepentingan program pemerintah maupun komersial,” imbuh Shadiq.
Board Chair DCVMN 2023–2025, Adriansjah Azhari, menyebut AGM kali ini berfokus pada peningkatan kolaborasi riset dan kapasitas produksi antarnegara berkembang.
“Tujuannya adalah mencari solusi bersama untuk memperkuat kapasitas vaksin dan hasil penelitian. Negara berkembang memiliki potensi besar dalam kontribusi terhadap pasokan vaksin global, terutama di masa pandemi,” ujarnya.
Sementara itu, Rajinder Suri, CEO DCVMN, menekankan pentingnya jejaring ini dalam menghadapi tantangan masa depan.
“Kami akan terus meningkatkan kemampuan dan bersiap mendukung organisasi seperti CEPI dan WHO untuk menghadapi tantangan kesehatan global yang akan datang,” ungkapnya.
Baca juga:
Bio Farma Kirim 1,8 Juta Vaksin Sinovac ke Daerah untuk 900 Ribu Nakes
Pertemuan tahunan DCVMN menjadi forum strategis untuk memperkuat posisi produsen vaksin negara berkembang di tingkat global, sekaligus mendorong lahirnya kolaborasi South-to-South yang lebih kuat.
Indonesia melalui Bio Farma diharapkan terus memainkan peran utama sebagai penggerak kemandirian vaksin dunia, sejalan dengan visi membangun ekosistem kesehatan global yang lebih tangguh, inklusif, dan berkeadilan.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/adv
Berita Terpopuler
Karyawan Studio Tatto Gantung Diri Sambil Live TikTok di Kos Denpasar
Dibaca: 9127 Kali
Pesan Terakhir Pelajar SMP di Denpasar yang Tewas Gantung Diri
Dibaca: 7093 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem