Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Terancam Kehilangan Pekerjaan, Ratusan Guru Honorer di Buleleng Mesadu ke DPRD
BERITABALI.COM, BULELENG.
Ratusan guru honorer dan tenaga kependidikan di Buleleng terancam kehilangan pekerjaan. Pasalnya, Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) tidak boleh digunakan untuk membayar honorarium, mulai Desember 2025 mendatang.
Sejumlah perwakilan guru honorer itu kemudian mesadu ke DPRD Buleleng, pada Jumat (26/9). Kedatangan mereka ini diterima langsung oleh Ketua DPRD Buleleng, Ketut Ngurah Arya.
Baca juga:
Guru Honorer Buleleng Minta Kepastian Status
Tenaga Kependidikan Perpustakaan SMP Negeri 6 Singaraja, Putu Dewi Agustini mengatakan, dirinya tidak terdata dalam Data Pokok Pendidikan (DAPODIK), sebab baru mulai mengabdi di sekolah tersebut sejak 2022.
Hal ini menyebabkan dirinya bersama ratusan guru honorer dan tenaga kependidikan lainnya, tidak dapat diangkat menjadi PPPK penuh waktu maupun paruh waktu.
Selama mengabdi di SMP Negeri 6 Singaraja, Agustini mengaku hanya menerima upah sebesar Rp 500 ribu per bulan. Upah itu diberikan oleh pihak sekolah melalui dana BOSP.
Sementara mulai Desember 2025 mendatang, pemerintah pusat melarang penggunaan dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) untuk membayar honorarium. Atas kebijakan ini, sekolah pun praktis tak dapat membayar gaji mereka.
"Isunya honorer di cut mulai Desember mendatang. Kami minta solusi, dan berharap DPRD bisa memperjuangkan nasib kami kedepan," katanya.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Buleleng Ketut Ngurah Arya mengaku akan segera menyampaikan keluhan ini ke pusat. Mengingat jumlah guru maupun tenaga kependidikan yang berstatus honorer di Buleleng mencapai 438 orang.
Ia pun berharap, pemerintah bisa mencarikan solusi, mengingat ratusan guru ini telah mendedikasikan dirinya selama bertahun-tahun, untuk pendidikan di Buleleng.
"Harus dicarikan jalan keluarnya agar tidak ada kekecewaan, karena mereka sudah mengabdi cukup lama dan membantu mencerdaskan anak-anak kita. Mungkin bisa digaji lewat dana CSR, karena Buleleng juga sangat membutuhkan tenaga pendidik," jelasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rat
Berita Terpopuler
Karyawan Studio Tatto Gantung Diri Sambil Live TikTok di Kos Denpasar
Dibaca: 9167 Kali
Pesan Terakhir Pelajar SMP di Denpasar yang Tewas Gantung Diri
Dibaca: 7129 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem