Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Terancam Kehilangan Pekerjaan, Ratusan Guru Honorer di Buleleng Mesadu ke DPRD

Sabtu, 27 September 2025, 09:14 WITA Follow
Beritabali.com

beritabali/ist/Terancam Kehilangan Pekerjaan, Ratusan Guru Honorer di Buleleng Mesadu ke DPRD.

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Ratusan guru honorer dan tenaga kependidikan di Buleleng terancam kehilangan pekerjaan. Pasalnya, Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) tidak boleh digunakan untuk membayar honorarium, mulai Desember 2025 mendatang.

Sejumlah perwakilan guru honorer itu kemudian mesadu ke DPRD Buleleng, pada Jumat (26/9). Kedatangan mereka ini diterima langsung oleh Ketua DPRD Buleleng, Ketut Ngurah Arya.

Tenaga Kependidikan Perpustakaan SMP Negeri 6 Singaraja, Putu Dewi Agustini mengatakan, dirinya tidak terdata dalam Data Pokok Pendidikan (DAPODIK), sebab baru mulai mengabdi di sekolah tersebut sejak 2022.

Hal ini menyebabkan dirinya bersama ratusan guru honorer dan tenaga kependidikan lainnya, tidak dapat diangkat menjadi PPPK penuh waktu maupun paruh waktu.

Selama mengabdi di SMP Negeri 6 Singaraja, Agustini mengaku hanya menerima upah sebesar Rp 500 ribu per bulan. Upah itu diberikan oleh pihak sekolah melalui dana BOSP.

Sementara mulai Desember 2025 mendatang, pemerintah pusat melarang penggunaan dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) untuk membayar honorarium. Atas kebijakan ini, sekolah pun praktis tak dapat membayar gaji mereka.

"Isunya honorer di cut mulai Desember mendatang. Kami minta solusi, dan berharap DPRD bisa memperjuangkan nasib kami kedepan," katanya.

Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Buleleng Ketut Ngurah Arya mengaku akan segera menyampaikan keluhan ini ke pusat. Mengingat jumlah guru maupun tenaga kependidikan yang berstatus honorer di Buleleng mencapai 438 orang.

Ia pun berharap, pemerintah bisa mencarikan solusi, mengingat ratusan guru ini telah mendedikasikan dirinya selama bertahun-tahun, untuk pendidikan di Buleleng.

"Harus dicarikan jalan keluarnya agar tidak ada kekecewaan, karena mereka sudah mengabdi cukup lama dan membantu mencerdaskan anak-anak kita. Mungkin bisa digaji lewat dana CSR, karena Buleleng juga sangat membutuhkan tenaga pendidik," jelasnya.

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/rat



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami