search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Perempuan Lompat dari Lantai 3 Mess Rumah Makan Pernah Coba Bunuh Diri Dua Kali
Jumat, 20 Oktober 2023, 20:01 WITA Follow
image

beritabali/ist/Perempuan Lompat dari Lantai 3 Mess Rumah Makan Pernah Coba Bunuh Diri Dua Kali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Tragedi tewasnya perempuan berinisial H melompat dari lantai 3 mess Rumah Makan (RM) Ayam Prambanan di Jalan Ahmad Yani Utara, Denpasar Utara menyisakan duka mendalam bagi teman-temannnya. Terungkap, uji coba HN dengan cara bunuh diri bukan yang pertama kalinya, tapi sudah ketiga kalinya. 

Rekan korban Denis Bujani (23) yang ditemui awak media di lokasi membenarkan hal tersebut. Ia mengaku baru mengenal sosok HN sejak 2 bulan lalu, sehingga tidak mengenal betul watak korban. 

"Saya kenal baru 2 bulan lalu dari mantan pacarnya," bebernya Jumat 20 Oktober 2023. 

Namun ternyata HN menemuinya pada Selasa 17 Oktober 2022 dengan menumpang ojek online. Ia melihat HN datang dalam keadaan seperti orang linglung. 

Saat itu, korban meminta tolong kepada Denis agar diizinkan tinggal sebentar di TKP. Denis yang tinggal bersama teman-teman dan kebetulan ada satu wanita yang merupakan istri temannya, membolehkan HN tinggal. Ia pun langsung istirahat di salah satu kamar di lantai tiga. 

Sekitar pukul 17.00 Wita, korban pamit pulang. Saksi Denis heran. Akhirnya HN bercerita tentang masalah hidupnya yang semrawut. Korban mengaku kabur dari rumahnya di Bandung, karena merasa sudah tidak diterima oleh keluarganya. Hanya saya HN tidak menceritakan penyebab dirinya diusir. 

HN menceritakan dirinya merantau dan kerja di sebuah cafe di Nusa Dua, Badung. Tapi dia diusir dari tempat kerjanya tersebut. "Saya sebenarnya heran dengan ceritanya, kayaknya sih ngawur, tapi saya juga bingung benar apa tidak pengakuanya," beber Denis. 

Saksi Denis mengatakan kepada HN mencarinya hingga ke tempat kerjanya RM Ayam Prambanan. Padahal, dirinya tidak ada hubungan apalagi saudara dekat. Tapi HN mengatakan dirinya tidak ada saudara selain Denis. 

"Akhirnya saya tawarkan untuk mengantarnya pulang ke Sanur tapi dia tidak mau," ungkapnya. 

Beberapa saat kemudian, HN datang lagi ke tempat kerjanya, pada Rabu 18 Oktober 2023. Namun saat itu HN tidak bekerja dan membuka warungnya sekitar pukul 14.00 WITA. Ia mengetahui kedatangan HN dari temanya. 

Setelah di mess, saksi tidak melihat HN. Ternyata dia berkeliling di halaman mess seperti orang linglung. Ia bahkan masuk ke mess orang lain, tapi dia diusir karena tidak dikenal. Bahkan ia berniat memanjat ke Sanggah. 

Setelah diusir, korban pergi dan dikira oleh Denis sudah pulang. Tak disangka, berselang setengah jam kemudian dia datang lagi sekitar pukul 17.00. Korban meminta izin kepada teman-teman Denis untuk istirahat lagi di mess. Mengingat, Denis sedang tidak ada di sana karena bekerja di warung lalapan. 

"Dia dibiarkan tidur oleh teman-temannya dan tidak diganggu," ungkapnya. 

Setelah itu, Denis pulang kerja malam pukul 00.00, dan langsung istirahat. Ternyata, korban keluar tanpa sepengetahuan siapapun dan tidak tahu kemana tujuanya. Padahal pintu gerbang dikunci dari dalam oleh oleh pemilik mess. 

Sekitar pukul 01.00, HN datang lagi ke mess tersebut. Ada penjaga warung Madura yang melihatnya memasuki mess dengan cara memanjat tembok. Korban sempat duduk diam di tangga dan setelah itu berlari naik ke lantai tiga mess. Dia menggedor-gedor pintu kamar Denis, sampai pemuda itu terbangun.

Namun ketika Denis akan membuka pintu, tiba-tiba terdengar suara gedebug yang sangat keras seperti ada sesuatu yang jatuh. Sehingga saat pintu sudah terbuka, Denis langsung menengok ke bawah dari teras. 

"Ternyata ada korban yang tergeletak tak sadarkan diri. Sontak Denis berteiak minta tolong kepada penghuni yang lain dan melapor ke polisi;" ujar Denis lagi. 

Dari kejadian itu, Polisi meminta Denis agar membantu mencari identitas lengkap korban. Ia pu  menuju ke tempat kerja korban sebelumnya di Nusa Dua. Denis dan polisi pun mendengar penuturan mengejutkan dari mantan bos korban, bahwa HN sudah tiga kali mencoba bunuh diri. Wanita itu juga membakar identitas dirinya dan dua kali membakar cafe.

"Kata bosnya, korban mau menghilangkan identitasnya juga. Korban depresi di Nusa Dua makanya lari kemari, mungkin pikirannya kalau bunuh diri setidaknya ada orang yang ngurusin," sebut Denis. 

Dijelaskanya, Denis sempat berkomunikasi dengan orang tua HN dan diminta untuk memfoto wajah korban untuk memastikan itu betul anaknya atau bukan. Maka, Denis ke RSUP Prof Ngoerah tempat jenazah korban dititipkan untuk mengambil fotonya. Akhirnya, pihak keluarga membenarkan bahwa korban itu anaknya.

"Saya kurang tahu jenazah korban sekarang sudah dijemput apa belum, karena sudah ketemu pihak keluarganya, jadi saya sudah lepas tidak ada urusan lagi," ujarnya sembari mengatakan setelah kejadian, Denis juga harus keluar biaya patungan dengan pemilik mess untuk Upacara Mecaru. 

Catatan redaksi: 

Hidup memang terkadang membuat individu goyah hingga berpikir untuk jalan pintas mengakhiri hidup. Namun percayalah ada jalan keluar yang lebih baik dari kematian. 

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, silakan menghubungi P3B (Pusat Pelayanan Pencegahan Bunuh Diri) Keluarga Compassion Tel: 082335555644, XL: 081999162555, IND: 08587536536

Editor: Robby

Reporter: bbn/spy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami