search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
1.000 Perempuan Berkebaya di Bali Memasak Hingga Konvoi ATV
Sabtu, 29 Oktober 2022, 13:35 WITA Follow
image

bbn/suara.com/1.000 Perempuan Berkebaya di Bali Memasak Hingga Konvoi ATV.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Sebanyak 1.000 perempuan berkebaya menghiasi kemeriahan hari kedua festival kebaya bertajuk "Lengang Bali Pertiwi" di Badung, Bali, Jumat (29/10/2022). 

Festival ini mengupayakan agar Kebaya sebagai warisan luhur asli dari Indonesia diajukan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) ke UNESCO.

Bali dinilai tidak hanya dikenal dunia karena keindahan alamnya saja, tetapi secara frekuensi Bali masih sering menggunakan pakaian adat daerah dalam kesehariannya.

“Lenggang Bali Pertiwi merupakan kegiatan yang unik dalam penyampaian aspirasi masyarakat Bali terhadap situasi yang sedang terjadi dan berkembang dengan filosofi gerakan lenggang, yang artinya penuh keindahan agar cita-cita tercapai tanpa dengan cara-cara frontal,” kata Peni Cameron, Pembina Yellow Garden Community.

Selain itu Bali dinilai memang sangat terkait dengan adat budayanya yang masih kental di mana kebaya selain dipakai untuk upacara dan kegiatan adat, juga selalu dipakai untuk pesta perkawinan.

Acara Lenggang Bali Pertiwi kali ini diklaim diikuti oleh seribuan perempuan berkebaya dan memadukan kebaya dengan aktivitas luar (outdoor), sehingga menegaskan fleksibilitas Kebaya di kondisi apapun.

Di sisi lain, I Wayan Sika Arnawa, Ketua Yellow Garden Community menyebutkan setidaknya ada beberapa acara yang ditampilkan dalam festival budaya selama dua hari sejak Kamis (27/10/2022) diantaranya Lenggang Berkebun, Farm-cleaning activities dan Cooking class, Lenggang Berkendara, Vehicle parade, ATV, VW, Bicycles, Lenggang 1000 Kebaya atau Kebaya Parade, Lenggang Seni dan Budaya dan Food Bazar.

Selain itu, ada juga kompetisi Photography Competition, Painting Competition untuk dewasa dan anak-anak dan terakhir ada Kebaya Fashion Show,” terang I Wayan Sika Arnawa, Ketua Yellow Garden Community.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Asosiasi Komunitas Musisi Indie Kreatif (ASKOMIK), Gatut Suryo mengatakan bahwa acara Lenggang Bali Pertiwi memang direncanakan untuk dilaksanakan secara berkelanjutan dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat luas.

Acara ini melibatkan berbagai komponen masyarakat mulai dari pelaku industri pariwisata, komunitas, siswa sekolah, asosiasi, lembaga pemerintah dan non pemerintah, profesional, musisi dan para seniman serta warga setempat. (sumber: Suara.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami