search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Biden Cemas China Perpanjang Latihan Perang Dekat Taiwan
Selasa, 9 Agustus 2022, 18:23 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Biden Cemas China Perpanjang Latihan Perang Dekat Taiwan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengungkapkan kecemasannya atas keputusan China memperpanjang latihan militer di sekitar Taiwan pada Senin (8/8). Biden menuturkan ia tak khawatir dengan Taiwan, tetapi ia khawatir dengan aksi China di kawasan tersebut.

"Saya khawatir mereka [China] bergerak sebanyak yang mereka lakukan sekarang. Namun, saya berpikir mereka tak akan melakukan sesuatu lebih dari saat ini," kata Biden kepada wartawan di Delaware, dikutip dari Reuters.

Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre kemudian mengecam latihan militer China tersebut.

"Kami telah mengecam mereka [China] sejak mereka telah memulai eskalasi. Mereka provokatif, tak bertanggung jawab, pun meningkatkan risiko salah perhitungan. Dan itulah yang dimaksudkan olehnya, Presiden [Biden]," tutur Jean-Pierre.

Sebelumnya, China mengumumkan kembali melaksanakan latihan militer di dekat Taiwan kemarin. Komando Armada Timur China mengatakan pihaknya akan melangsungkan latihan gabung yang berfokus pada operasi anti-kapal selam dan serangan laut.

Padahal, Beijing sempat menuturkan latihan militer yang dilakukan sejak Kamis (4/8) bakal berakhir pada Minggu (7/8). Sementara itu, pengumuman ini menuai kritik dari pemerintah Taiwan.

Kementerian Luar Negeri Taiwan menilai pergerakan China bakal menimbulkan krisis. Badan tersebut juga meminta Beijing untuk menghentikan aksi militer mereka.

"Menghadapi intimidasi militer dari China, Taiwan tidak akan takut atau menyerah, dan bakal lebih keras membela kedaulatan, keamanan nasional, pun gaya hidup yang demokratis dan bebas," demikian pernyataan dari badan itu.

Situasi di Selat Taiwan semakin memanas usai kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada pekan lalu. China menilai kunjungan tersebut merupakan ancaman terhadap kedaulatan negaranya, mengingat Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

Imbas kunjungan Pelosi, China melakukan latihan militer di sekitar Taiwan, pun memutus sejumlah kerja sama dengan AS.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami