search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo Ditangkap Terkait Robot Trading ATG
Rabu, 8 Maret 2023, 11:19 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo Ditangkap Terkait Robot Trading ATG

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo alias WSG ditangkap kepolisian. Wahyu merupakan pemilik sekaligus founder Robot Trading ATG, yang juga salah satu pengelola PT Pansaky Berdikari.

Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto membenarkan penangkapan Crazy Rich Surabaya itu terkait kasus ATG.

"Benar bahwa WK sudah diamankan dan ditahan di Polresta dalam perkara robot trading ATG," kata Budi, Rabu (8/3).

Budi belum bisa memberikan keterangan detail perihal penangkapan tersebut. Tapi dia memastikan semua akan dijelaskan saat konferensi pers di Polda Jatim.

"Menunggu [detail pengungkapan] akan dirilis Kapolda," ujar dia.

Sementara itu, kasus yang menjerat Wahyu ini, diduga berhubungan dengan tindak penipuan robot trading ATG.

Kasus ini terungkap saat para korban melapor Bareskrim Polri. Perwakilan pengacara korban, Adi Gunawan menyampaikan, laporan tersebut tercantum dalam Laporan Polisi Nomor: STTL/179/VI/2022/BARESKRIM.

Disebut sebanyak 141 investor menjadi korban aksi WK. Dengan total kerugian mencapai Rp15 miliar lebih.

"Sebelumnya kami telah melayangkan somasi terlebih dahulu terhadap pihak ATG yang dikelola oleh PT. Pansaky Berdikari Bersama. Tapi somasi justru tidak pernah mendapat tanggapan. Tidak ada itikad baik dari pihak ATG, kami kemudian menempuh upaya hukum dan kami laporkan ke Mabes Polri Sabtu lalu," kata Adi Gunawan dalam keterangannya.

Adi mengatakan, langkah-langkah hukum ditempuh hingga masalah ini dapat diselesaikan melalui pengadilan. Korban menuntut dan mendapatkan kembali hak-haknya.

"Korban ini menghubungi hotline yang tercantum di website kami. Terkait kasus ini, kami harap Mabes Polri segera melakukan penyelidikan dan penyidikan. Sehingga para terlapor dapat cepat ditangkap," ujarnya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami