search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
'Kiamat' Baru Hantam Inggris, Wabah Ini Jadi Biang Kerok
Rabu, 30 November 2022, 13:01 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/'Kiamat' Baru Hantam Inggris, Wabah Ini Jadi Biang Kerok

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Jelang musim Natal, Inggris tengah dipusingkan oleh kekurangan pasokan kalkun. Wabah flu burung yang memengaruhi sekitar setengah unggas yang diproduksi menjadi penyebabnya.

Richard Griffiths, kepala eksekutif Dewan Unggas Inggris, mengatakan kepada Komite Urusan Lingkungan, Pangan, dan Pedesaan bahwa pasokan unggas, termasuk kalkun terancam turun secara signifikan.

"Jumlah burung jelajah bebas yang biasa ditanam untuk Natal adalah sekitar 1,2 hingga 1,3 juta. Kami telah melihat sekitar 600.000 dari burung jelajah bebas itu secara langsung terpengaruh," katanya, dilansir Sky News, Selasa (29/11/2022).

Terkait dampaknya terhadap harga, Griffiths mengatakan bahwa hal tersebut menjadi tanggung jawab pihak pengecer. Peternak unggas Paul Kelly, dari Kelly Turkeys, mengatakan para pengecer tampaknya tidak akan menaikkan harga kendati pasokan kalkun bakal berkurang drastis.

"Saya pikir itu hanya akan menjadi masalah pasokan daripada kenaikan harga, tapi akan ada kekurangan besar tahun ini."

Adapun, sekitar 36 persen peternakan unggas terkena dampak wabah flu burung. 

'Kiamat' atau bencana tersebut menjadi yang terburuk yang pernah dialami peternak Inggris.

"Tantangan bagi banyak produsen musiman kecil yang memproduksi unggas Natal adalah mereka memiliki kawanan [unggas] Natal di peternakan mereka dan ketika kalkun terinfeksi, mereka semua mati dalam waktu empat hari," kata Kelly.

"Sebagai contoh, kami memiliki satu petani dengan 9.500 [unggas]. Infeksi pertama terjadi pada Kamis malam, 20 kematian, dan pada Senin waktu makan siang mereka semua mati."

Dia mengatakan telah kehilangan 1,2 juta poundsterling tahun ini karena kematian kalkun.

Seorang juru bicara Departemen Pangan Lingkungan dan Urusan Pedesaan (Defra) mengatakan pihaknya telah mengambil tindakan tegas untuk mengatasi penyakit ini dan telah bekerja sama dengan petani untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian infeksi guna membatasi risiko penyebarannya lebih lanjut.

"Jumlah wabah telah mendatar dalam beberapa minggu terakhir. Sayangnya, sekitar 1,4 juta kalkun, beberapa di antaranya bebas, telah dimusnahkan," tuturnya.

Meskipun demikian, dia mengungkapkan setidaknya sekitar 11 juta kalkun diproduksi di Inggris setiap tahun.

"Artinya, masih ada persediaan kalkun Natal yang bagus. Wabah ini sangat memprihatinkan karena dampaknya terhadap peternak kalkun individu dan kami bekerja sama dengan mereka untuk memberikan dukungan yang mereka butuhkan."(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami