search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemkab Belum Ada Rencana Perbaiki Jalur Kerambitan-Seltim
Selasa, 4 Oktober 2022, 21:08 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pemkab Belum Ada Rencana Perbaiki Jalur Kerambitan-Seltim.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Hampir menelan korban jiwa yang terjebak karena air bah di jembatan Sungai Yeh Ho yang menjadi penghubung Kecamatan Kerambitan dan Kecamatan Selemadeg Timur, Pemerintah Kabupaten Tabanan belum memberikan respon positif.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan Made Dedy Darmasaputra saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum memiliki rencana perbaikan untuk jalan penghubung tersebut.

“Sepengetahuan saya, belum ada perencanaan untuk itu,” katanya melalui pesan singkat WhatsApp Selasa, (4/9). 

Saat ditanya, apakah ada rencana untuk melakukan perbaikan jalan penghubung yang berada di Banjar Pasut, Desa Tibubiu ini, Dedy juga mengatakan nihil. “Belum ada rencana untuk itu,” katanya. 

Dari pantauan di lokasi, jalan penghubung Kecamatan Selemadeg Timur dan Kecamatan Kerambitan cukup ramai dilalui kendaraan. Meski lebarnya sekitar dua meter dan langsung berbatasan dengan sungai yang disekitarnya berisi batu padas, kendaraan roda empat juga menggunakan jalur ini.


 
Jalur ini memudahkan warga dari Kecamatan Selemadeg Timur untuk menuju akses ke Kota Tabanan atau Denpasar. Dari pada mengikuti jalur pada umumnya ke arah Utara, warga bisa menghemat waktu hingga satu jam. 

“Lebih cepat, tapi saat musim hujan memang harus berhati-hati,” kata Dewi seorang warga asal Desa Tangguntiti. 

Begitupun Gus Cok, warga Kerambitan sangat terasa cepat menuju ke Desa Tangguntiti dan sekitarnya dengan melalui jalan penghubung tersebut.

 “Dari pada harus ke baypass Denpasar-Gilimanuk, memutar,” ujarnya. 

Hari sebelumnya, pada Senin, (3/10) dua orang pengendara motor nyari terbawa arus saat air sungai Yeh Ho meluap ketika hujan. Mereka adalah Gilang Ramdhan, 29, asal Jakarta mengendarai Honda Vario, dan Dewa Ayu Putu Rahma Aprilia, 19, pengendara Honda Beat asal Banjar Kebon, Desa Tanggun Titi, Kecamatan Selemadeg Timur. Motor keduanya hilang terbawa arus, untungnya mereka bisa diselamatkan oleh warga setempat yang melintas.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami