search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Disayangkan Penyayang Binatang dan Mantan Menteri
Senin, 21 Desember 2009, 12:52 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pengiriman anak duyung yang terdampar di Pantai Tanjung Benoa Bali ke 'Sea World' Jakarta disayangkan penyayang binatang di Bali. Rencana untuk menyatukan kembali anak duyung dan induknya di perairan Bali kini pupus sudah.

"Anak duyung yang dikirim ke 'Sea World' Jakarta kemarin, sebenarnya akan kita coba satukan kembali dengan induknya. Dua orang diver (penyelam) melaporkan ada dua duyung dewasa yang berkeliaran di perairan sekitar Pulau Serangan. Kemungkinan itu induknya yang tengah mencari anaknya yang hilang. Tapi karena sudah dikirim ke Jakarta, rencana itu kini gagal dilakukan," kata Dina Agoestina, seorang penyayang binatang yang tinggal di Denpasar.

Setelah dirawat di Pulau Serangan, anak duyung yang terdampar rencananya akan dibawa dengan menggunakan keramba ke tengah laut agar bisa bertemu induknya dan dilepas kembali ke laut lepas.

Menurut Dina, banyak pihak yang kecewa dengan pengiriman anak duyung ini ke 'Sea World' Jakarta guna keperluan 'show'. Pengiriman ini dilakukan tanpa koordinasi dengan orang-orang yang terlibat langsung dalam penyelamatan anak duyung ini ketika pertama kali ditemukan di Pantai Tanjung Benoa, Badung, Bali.

"Para nelayan yang pertama kali menemukan dan menyelamatkan anak duyung ini juga mengaku sangat kecewa karena tidak diberitahu hal ini. Bahkan mantan Menteri Pariwisata Gede Ardika juga mendukung agar anak duyung ini tetap berada di Bali, di habitat aslinya dan tidak dikirim ke Jakarta untuk keperluan show," tambah Dina.

 



Anak duyung atau dugong ini dibawa sore kemarin (20/12) ke Jakarta dengan kargo pesawat Garuda. Proses pemindahan dilakukan pihak Sea World Jakarta bekerjasama dengan BKSDA Bali.

Menurut Kepala Resor KSDA Badung, Isnuwiyoto, pemindahan anak duyung dari Bali ke Jakarta ini dilakukan untuk keselamatan anak duyung, mengingat di Bali tidak ada ahli duyung yang bisa merawat anak duyung ini dengan baik. Di Sea World Jakarta, anak duyung akan dirawat dan diobati oleh ahli duyung berpengalaman.

Kita ada perjanjian dengan pihak Sea World Jakarta, jadi kalau ada satwa laut langka seperti duyung yang perlu diselamatkan, kita akan bekerjasama dengan pihak Sea World Jakarta. Jadi pemindahan ini untuk alasan keselamatan saja karena duyung termasuk appendix 1 atau binatang langka yang dilindungi, jelas Isnuwiyoto.

Seekor anak duyung atau dugong-dugon, belum lama ini, terdampar di Pantai Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali. Saat ditemukan, bagian kepala duyung yang berusia sekitar enam bulan itu dalam kondisi luka.

Anak duyung dengan panjang sekitar satu meter dan berat 30 kilogram itu, kemudian diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali dan ditampung di kolam milik warga di Pulau Serangan Bali.

Ikan duyung adalah binatang mamalia atau binatang berdarah panas dan menyusui yang hidup di laut. Bagian atas tubuh duyung itu berwarna abu-abu kecoklatan, sedangkan bagian bawah berwarna lebih cerah.

Panjang tubuh duyung dewasa mencapai 240 hingga 270 sentimeter dan beratnya antara 230 hingga 360 kilogram. Di habitatnya, duyung biasa memakan rumput laut dan bisa hidup hingga usia 17 tahun.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami