search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jenis Vitamin C, Penting Untuk Daya Tahan Tubuh Selama Puasa
Rabu, 20 April 2022, 16:55 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Jenis Vitamin C, Penting Untuk Daya Tahan Tubuh Selama Puasa

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Menjaga daya tahan dan imunitas tubuh menjadi satu hal penting yang harus diperhatikan selama puasa. Selain agar tubuh tetap sehat dan lancar menjalankan puasa, dengan imunitas yang kuat, juga bisa terhindar dari sejumlah penyakit.

“Vitamin C adalah salah satu vitamin yang larut dalam air, artinya akan diabsorbsi dalam tubuh kita, dan kalau sisa akan dibuang. Tapi ada vitamin C terbaru, dengan tambahan asam askorbat, bioflavonoid, dan asam lemak,” ujar Medical Senior Manager Kalbe Consumer Health, dr. Helmin Agustina Silalahi, dalam keterangannya, Kamis, (20/4/2022). 

Ia mengatakan bahwa asam lemak yang berasal dari sayuran, dikombinasikan dengan bahan alami punya kelarutan juga dalam lemak. Sehingga tidak hanya larut dalam air.

Dokter Helmin menjelaskan, meskipun mengandung vitamin C, namun tidak seperti vitamin C yang dipasarkan pada umumnya. Sebab, tidak semua vitamin C yang terserap dalam tubuh akan dibuang melalui urine. Konsumsi vitamin C pun tidak perlu terus-menerus.

“Tubuh kita kan kebanyakan selnya ada lemaknya. Jadi sesuatu kalau ada fatnya akan terserap dan diikat oleh lemaknya. Kalau vitamin C ini, karena tertahan dalam tubuh kita, maka tidak perlu khawatir, selanjutnya enggak perlu langsung minum lagi dan lagi,” jelasnya.

Meski demikian ia mengatakan bahwa mengonsumsi  vitamin C tidak boleh berlebihan. Dokter Helmin menekankan bahwa vitamin C harus dikonsumsi dengan menyesuaikan aturan pakai atau dosis yang tercantum di kemasan produk.

“Vitamin C berdasarkan beberapa data, dinyatakan kalau konsumsi terlalu banyak akan berisiko batu ginjal. Maka jangan dikonsumsi secara berlebihan,” tutur dr. Helmin.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami