search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bos Pasukan Bayaran Tuduh Putin Ingin Hancurkan Wagner Group
Rabu, 22 Februari 2023, 18:41 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Bos Pasukan Bayaran Tuduh Putin Ingin Hancurkan Wagner Group

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Bos Wagner Group sekaligus sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Yevgeny Prigozhin, mengatakan pejabat Moskow ingin menghancurkan pasukan tentara swasta itu.

Dalam sebuah audio yang diunggah di Telegram, Prigozhin menyebut Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Staf Umum Valery Gerasimov yang ingin mencoba "menghancurkan" Wagner Group.

"Ini bisa disamakan dengan pengkhianatan tingkat tinggi," kata Prigozhin, seperti dikutip Newsweek, Selasa (21/2).

Wagner membantu pasukan Rusia di Ukraina sejak sebulan setelah invasi atau sekitar Maret 2022.

Mereka juga memainkan peran kunci dalam perang yang berkecamuk di Eropa Timur itu. Pada Januari lalu, Prigozhin mengklaim pasukannya berhasil menguasai Soledar, kota di Bakhmut.

Beberapa pekan lalu, ia juga mengklaim berhasil menguasai Kota Krashna Hora tanpa menyebut peran tentara Rusia.

Meski punya peran penting, sejumlah pihak menilai Wagner kehilangan banyak tentara. Menurut Amerika Serikat, sebanyak 90 persen tentara yang meninggal di pihak Rusia merupakan pasukan Wagner.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, juga mengatakan lebih dari 300 ribu tentara Wagner tewas di Ukraina. Setengah dari jumlah itu meninggal sejak pertengahan Desember lalu.

Kirby juga mengatakan pejuang Wagner dijadikan umpan meriam di medan perang.

Prigozhin tak menampik atau membenarkan tuduhan itu. Ia mengatakan banyak rekrutan Wagner bertempur di Bakhmut atas nama Rusia.

Namun, dia mengkritik kurangnya amunisi yang diberikan kepada Wagner.

"Saya tak punya pilihan. Saya hendak mengakhiri ini. Banyak orang yang sekarat karena beberapa orang aneh membuat keputusan apakah mereka akan hidup atau tidak. Ini seharusnya tidak terjadi," ujar dia.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami