Pukul Mundur Rusia, Ukraina Rebut Balik Tiga Desa di Donetsk
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Ukraina mengklaim pasukannya berhasil merebut kembali tiga desa di wilayah timur Donetsk pada Minggu (11/6), setelah melakukan serangan balasan terhadap Rusia.
Setelah berbulan-bulan mematangkan strategi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi akhir pekan lalu bahwa serangan balasan terhadap pasukan Rusia telah dimulai.
Sehari setelahnya, Kyiv mengumumkan perebutan kembali ketiga desa di Donetsk.
"Neskunche dari wilayah Donetsk berada di bawah bendera Ukraina lagi," demikian pernyataan penjaga perbatasan negara, sebagaimana dikutip AFP.
Minggu (11/6) pagi, tentara Ukraina mengaku telah merebut desa terdekat Blagodatne. Mereka lalu merilis momen saat tentara mengibarkan bendera Ukraina di atas bangunan hancur di Blagodatne.
Selanjutnya di malam harinya, Wakil Menteri Pertahanan Hanna Malyar mengklaim pasukan Ukraina merebut kembali desa ketiga, Makarivka, di barat laut Blagodatne.
"Tidak ada posisi yang hilang, di mana pasukan kami berada dalam posisi bertahan," ungkap Malyar.
Dalam pernyataannya, Malyar juga mengatakan pasukan Ukraina melanjutkan operasi penyerangan di timur dekat kota Bakhmut yang hancur, dan maju 250m (820 kaki) di dekat Waduk Berkhivka.
Dalam pidato singkatnya, Presiden Zelensky memuji pasukannya, meski tak merujuk ke area spesifik di tiga desa tersebut.
Baca juga:
Putin Kerahkan Senjata Nuklir Taktis 7 Juli
"Tentu saja, saya berterima kasih kepada tentara kami untuk hari ini," ungkap Zelensky, mengutip Al Jazeera.
Para pengamat menilai keberhasilan besar militer Ukraina di wilayah Zaporizhzhia berpotensi memungkinkan pasukannya menerobos jembatan darat, yang menghubungkan Rusia dengan Semenanjung Crimea yang dianeksasi dari Ukraina.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia bersikeras akan terus menangkis serangan Ukraina.
Moskow mengklaim upaya Ukraina dalam operasi di Donetsk dan Zaporizhia selama 24 jam terakhir "tidak berhasil".
Vladimir Rogov, seorang pejabat yang ditempatkan Rusia di wilayah Zaporizhia, bersikeras bahwa Blahodatne dan dua desa lainnya di wilayah tersebut adalah "wilayah abu-abu" dalam hal kontrol.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net