search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Presiden Ukraina Sebut Pengkhianatan Wagner Bukti Kelemahan Putin
Senin, 26 Juni 2023, 11:31 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Presiden Ukraina Sebut Pengkhianatan Wagner Bukti Kelemahan Putin

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menilai upaya pemberontakan Wagner Group terhadap Rusia akhir pekan kemarin adalah bukti kelemahan dalam otoritas Presiden Vladimir Putin.

Hal ini diungkapkan Zelensky saat melakukan panggilan telepon dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang membahas gejolak terbaru di Rusia dan pemberontakan Wagner.

"Peristiwa kemarin mengungkap kelemahan rezim Putin," kata Zelensky, dikutip Associated Press. Dia menyebut dunia harus menekan Rusia, sampai tatanan internasional kembali pulih.

Gedung Putin mengatakan Biden dan Zelensky membahas pemberontakan yang terjadi di Rusia, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Dikatakan bahwa kedua presiden membahas serangan balasan Ukraina yang hingga kini sedang berlangsung, sementara Biden menegaskan kembali dukungan AS termasuk bantuan keamanan, ekonomi, dan kemanusiaan kepada Ukraina.

"Saya berterima kasih atas kesiapan Anda dan rakyat Amerika, berdiri berdampingan dengan Ukraina hingga pembebasan penuh semua wilayah kami dalam perbatasan, yang diakui secara internasional," ungkap Zelensky.

Kedua pemimpin juga membahas perluasan kerja sama pertahanan lebih lanjut, khususnya meningkatkan daya tembak Ukraina di medan perang dengan senjata jarak jauh.

Akhir pekan lalu dunia digegerkan dengan upaya pemberontakan tentara bayaran Wagner Group di kota perbatasan Rusia, bahkan mereka berencana menyerang ibu kota Moskow.

Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, menginstruksikan pasukannya untuk merebut pangkalan militer penting di Rusia selatan dan memulai penyerangan di Moskow.

Namun secara tiba-tiba, Presiden Putin menyebut tidak akan menghukum Prigozhin meski mereka berusaha membelot dan menyerang Moskow. Alih-alih dihukum, Prigozhin kini memutuskan untuk pindah ke negara tetangga Belarus.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami