search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Drone Militer Jadi Mata Pelajaran Siswa SMA di Rusia
Selasa, 22 Agustus 2023, 09:25 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Drone Militer Jadi Mata Pelajaran Siswa SMA di Rusia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Remaja Rusia akan belajar cara mengoperasikan dan melawan drone militer pada tahun ajaran baru. Hal itu mengacu pada kurikulum sekolah menengah atas (SMA) yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Rusia, Senin (21/8).

Dilansir AFP, pada November lalu, Rusia mengumumkan pelatihan militer gaya Soviet untuk anak-anak mulai 2023 setelah hampir 18 bulan menyerang Ukraina.

Mata pelajaran drone akan ditawarkan kepada siswa berusia 15 hingga 17 tahun. Hal ini mengingat Rusia menjadi sasaran serangan drone Ukraina hampir setiap hari.

Menurut situs Kementerian Pendidikan Rusia, siswa akan memperoleh "pemahaman tentang cara-cara kendaraan udara tak berawak (UAV) dapat digunakan dalam pertempuran".

Mereka juga akan "melakukan tugas-tugas praktis dalam mengemudikan drone" serta "mempelajari algoritma untuk melawan drone musuh".

"Pengenalan program semacam itu di sekolah-sekolah akan memungkinkan untuk secara sistematis mempersiapkan warga negara kita untuk kemungkinan konfrontasi dengan musuh," ujar anggota parlemen Sergei Mironov pada November 202, saat dia menganjurkan pengenalan kembali pelatihan tersebut.

Program militer yang direvisi juga mencakup modul yang didedikasikan untuk senapan serbu Kalashnikov, granat tangan, dan tembakan.

Sejak Kremlin menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022, otoritas Rusia telah memimpin kampanye besar-besaran untuk meningkatkan patriotisme di sekolah.

Sekolah-sekolah diperintahkan untuk memainkan lagu kebangsaan dan mengibarkan bendera setiap awal minggu.

Rusia juga memperkenalkan kelas - yang disebut "percakapan penting" - yang mengajarkan revisionisme Perang Dunia II, nilai-nilai Rusia, dan narasi resmi Moskow tentang pasukannya yang "melindungi" rekan senegaranya di Ukraina.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami