search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Perusahaan di Korut Rebutan Kirim Pekerja ke China
Kamis, 6 Juni 2024, 09:18 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Perusahaan di Korut Rebutan Kirim Pekerja ke China

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sejumlah perusahaan di Korea Utara rebutan untuk mengirim pekerjanya ke China.

Perusahaan-perusahaan tersebut disebut telah menghubungi pihak China untuk menerima lebih banyak pekerja dari Korut.

Melansir Radio Free Asia, Pyongyang berupaya untuk mendongkrak kondisi ekonomi dengan mendatangkan lebih banyak mata uang asing.

"Perusahaan perdagangan Korea Utara saat ini sedang berjuang untuk menemukan mitra bisnis Tiongkok," ungkap seorang sumber dari Provinsi Jilin, China yang tak disebut namanya.

Ia lalu mengungkap bahwa terdapat seorang pejabat perusahaan Korut yang memintanya untuk dicarikan mitra bisnis China.

"Pada pertengahan April, saya menerima permintaan serupa dari seorang ekspatriat Korea Utara," tambah keterangannya.

Pekerja Korut disebut tengah mengalami krisis pekerjaan. Sebab, sanksi internasional yang berlaku kerap mengisolasi nilai ekonomi negara.

Terlebih, anggaran sumber daya Pyongyang sebagian besar sudah habis untuk uji coba program nuklir dan rudal.

Pengiriman pekerja ke China sebagai negara mitra merupakan salah satu upaya guna mendongkrak kembali siklus perekonomian negara.

Sejak Pandemi COVID-19, banyak pekerja Korut yang tidak bisa pulang ke kampung halaman karena ada penutupan perbatasan negara. Namun sejak wabah itu hilang, peluang bagi perusahaan dan pekerja Korut mulai terbuka kembali.

Oleh sebab itu, pemerintah Korut tengah gencar mengirim pekerja baru ke China melalui berbagai upaya untuk menghindari sanksi yang berlaku. Seperti menggunakan visa pelajar hingga pelatihan kejuruan.

Seperti yang terjadi pada pertengahan Mei lalu. Perusahaan pakaian China menandatangani kontrak untuk merekrut 800 pekerja Korut.

Para pekerja yang hanya digaji setidaknya 4.000 yuan (US$550) telah melewati berbagai skema penyetoran uang. Baik untuk setoran ke pemerintah hingga dana penghidupan selama merantau.

Namun, para perusahaan China disebut puas usai mendatangkan pekerja dari Korut. Sebab, para pekerja bisa dibayar lebih rendah dibandingkan dengan pekerja lokal.

Upaya itu terjadi usai pemerintahan Kim Jong Un membangun 10.000 unit rumah untuk warga secara cuma-cuma.

Kebijakan itu menjadi bagian dari program pembangunan 50.000 unit rumah gratis di Pyongyang dalam waktu lima tahun dan telah dimulai sejak 2021. (sumber: cnnindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami