search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sebulan Agresi Israel ke Lebanon: 2.350 Orang Tewas, 11.803 Luka
Kamis, 24 Oktober 2024, 11:56 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Sebulan Agresi Israel ke Lebanon: 2.350 Orang Tewas, 11.803 Luka

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Israel melancarkan gelombang serangan udara ke markas Hizbullah di Beirut Selatan, Lebanon pada Rabu (23/10) malam. Serangan ini terjadi kala agresi Israel ke Lebanon memasuki bulan pertama.

Enam bangunan perumahan penduduk rata dengan tanah imbas setidaknya 17 serangan udara Israel pada Rabu malam. Serangan ini menandai salah satu malam paling brutal di pinggiran selatan ibu kota Beirut sejak agresi Israel ke Lebanon pecah pada 23 September lalu.

Per Rabu (23/10), menurut data Dewan Menteri Urusan Bencana dan Manajemen Risiko Lebanon, agresi Israel ke Lebanon telah menewaskan 2.350 orang dengan 11.803 orang lainnya terluka.

Di Lebanon, Badan Berita Nasional NNA melaporkan Israel melancarkan setidaknya 17 serangan udara ke pinggiran selatan Beirut selama Rabu malam. NNA menyebut serangan tersebut "yang paling dahsyat di wilayah itu sejak awal perang".

"Enam bangunan hancur di sekitar kawasan Laylaki, termasuk kompleks perumahan yang dihantam empat serangan Israel yang menyebabkan kebakaran besar," kata NNA.

Tidak ada peringatan untuk serangan yang menghantam wilayah Jnah di Beirut Selatan.

Sementara itu, rekaman AFPTV menunjukkan ledakan dahsyat dan rentetan ledakan kecil terdengar terus bergemuruh di Lebanon selatan, wilayah yang dikuasai Hizbullah. 

"Seluruh kota bergetar," kata Rana, seorang warga yang melarikan diri ke tepi pantai setelah militer Israel mengeluarkan peringatan evakuasi.

Bilal Kashmar dari unit manajemen bencana Tyre mengatakan tujuh bangunan hancur dan lebih dari 400 apartemen rusak.

"Bisa dikatakan bahwa seluruh kota Tyre sedang dievakuasi," katanya kepada AFP.

Asap hitam terlihat membubung dari beberapa lingkungan, dengan beberapa area hanya berjarak 500 meter dari reruntuhan kuno kota tersebut.

Rentetan gempuran yang semakin membabi-buta dari Israel ini terjadi saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, berkunjung ke Tel Aviv.

Meski AS meminta Israel meredam eskalasi, Washington menyatakan dukungan penuh ke Tel Aviv untuk mempertahan diri, terutama dari serangan Iran dan para milisi sekutunya.

AS bahkan digadang bakal membantu Israel melancarkan serangan balasan ke Iran setelah negara itu melancarkan serangan ratusan rudal balistik pada awal Oktober lalu.

Israel saat ini tengah terlibat perang dengan milisi Hizbullah di Lebanon hingga Hamas di Jalur Gaza Palestina yang terjadi sejak 7 Oktober 2023 lalu. Di saat yang bersamaan, Israel juga makin tegang dengan Iran dan beberapa milisi pro-Iran lain di Timur Tengah ikut melancarkan serangkaian rentetan serangan udara ke negara Zionis tersebut. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami