search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Air PDAM Mengalir Seminggu Sekali, Warga Besakih Beli Air Rp140 Ribu per Tanki
Senin, 26 Juni 2023, 17:05 WITA Follow
image

beritabali/ilustrasi/Air PDAM Mengalir Seminggu Sekali, Warga Besakih Beli Air Rp140 Ribu per Tanki.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Selama bertahun-tahun pelanggan PDAM di wilayah Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem cukup kesulitan mendapatkan aliran air bersih. Padahal di wilayah mereka terdapat sumber mata air besar yang bahkan konon mampu mengaliri hingga 2 Kabupaten sekaligus.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, sejak bertahun - tahun lalu belum ada perubahan yang berarti dirasakan oleh pelanggan PDAM di wilayah tersebut. 

Baca juga:
PDAM di Butus Karangasem 'Pakrimik'">Setahun Lebih Air Tak Mengalir, Pelanggan PDAM di Butus Karangasem 'Pakrimik'

Dalam seminggu paling banyak air mengalir tak lebih dari dua kali atau bahkan hanya sekali saja. Padahal setiap bulan pelanggan PDAM tetap membayar tagihan yang datang.

Kondisi ini diakui oleh salah seorang pelanggan PDAM di Desa Besakih, I Nyoman Artana, Senin (26/6/2023). Ia mengatakan, untuk mencukupi kebutuhan air bersih kebanyakan warga juga membeli air bersih. 

Begitu juga dirinya, hampir dua minggu sekali ia membeli air bersih seharga Rp.140 ribu per tanki untuk mencukupi kebutuhan sehari - hari maupun kebutuhan air ternaknya. 

"Sudah bertahun - tahun seperti ini, jadwalnya air mengalir sekali seminggu atau bahkan bisa sebulan dua kali. Untuk mencukupi kebutuhan air saya sendiri beli air tanki Rp.140 - 150 ribu dua minggu sekali. Selama ini saya tetap bayar PDAM setiap bulannya karena ada tagihan yang datang," kata Artana.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa Besakih ini, penyebab sulitnya air mengalir di Desa Besakih karena pompa dan pipa yang ukurannya dan kapasitasnya kecil. Jika keduanya itu diganti dengan kapasitas yang disesuaikan maka diyakini persoalan air yang selama ini terjadi bisa teratasi.

Pihak kedesaan sendiri sebenarnya sudah sempat mengusulkan ke provinsi maupun ke Kabupaten. Artana berharap mudah - mudahan bisa ditanggapi oleh Pemprov. 

Menurut informasi yang ia peroleh, dikatakan pengadaan untuk kelancaran air di Besakih sudah dicanangkan dengan estimasi biaya lebih dari Rp.5 Miliar, hanya saja kemungkinan karena dananya belum ada sehingga belum terealisasi. 

"Kita tidak masalahkan petugasnya, solusinya ya harus diganti mesin dan pipanya ahar lebih besar, Jika tidak diganti, walaupun petugas kerja keras tidak akan bisa apa. Kita dari kedesaan sudah usulkan, kita paham betul apa kendalanya," jelas Artana. 

Sementara itu, Kepala Unit PDAM Kecamatan Rendang, Wayan Mangku mengakui kondisi tersebut. Menurutnya dengan kondisi kapasitas mesin pompa saat ini sudah dimaksimalkan agar bisa mengalir paling tidak satu minggu sekali. 

"Itu sudah dimaksimalkan dengan kapasitas mesin pompa yang ada, kita juga suplai air melalui mobil tanki jika ada permintaan yang masuk," kata Wayan Mangku.

Namun pihaknya juga sudah mengusulkan pada tahun 2024 mendatang untuk mengganti 2 mesin pompa dari 6 mesin yang ada dengan mesin yang berkapasitas lebih besar agar nantinya bisa lebih memaksimalkan lagi pasokan air paling tidak bisa mengalir 5 hari sekali.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami