search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sapi Mati Terinfeksi Rabies di Jembrana, Pembentukan Tisira dan Perarem Dipercepat
Kamis, 20 Juli 2023, 09:43 WITA Follow
image

beritabali/ist/Sapi Mati Terinfeksi Rabies di Jembrana, Pembentukan Tisira dan Perarem Dipercepat.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Seekor sapi yang mati dengan hasil laboratorium positif rabies mengindikasikan ancaman serius terhadap virus yang mematikan tersebut di Jembrana

Tidak hanya berbahaya bagi hewan ternak, rabies juga menimbulkan ancaman serius bagi manusia. Dalam tahun 2023 ini, sudah tercatat dua warga Jembrana meninggal dengan dugaan terinfeksi rabies.

Untuk mengatasi kasus rabies di Jembrana, pembentukan Tim Siaga Rabies (Tisira) di setiap desa menjadi langkah yang diharapkan. Namun, hingga saat ini baru 18 desa yang berhasil membentuk Tisira, sementara masih ada desa yang belum melakukannya. Selain itu, pemerintah desa juga belum mengalokasikan anggaran untuk penanganan rabies ini.

Oleh karena itu, pemerintah desa diimbau untuk mengalokasikan anggaran guna penanganan rabies di setiap desa. "Kita berharap semua desa dapat membentuk Tisira. Selain itu, alokasikan juga anggaran di tingkat desa. Hal ini akan memungkinkan Tisira yang terbentuk untuk menjalankan kegiatan edukasi kepada masyarakat," ungkap I Wayan Sutama, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, pada hari Rabu (19/07/2023).

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Jembrana telah menganggarkan dana untuk pengadaan vaksin rabies untuk hewan yang dapat menularkan penyakit ini, vaksin anti rabies untuk korban gigitan, serta kegiatan sosialisasi dan infrastruktur pendukung lainnya. 

"Pemerintah desa juga melaksanakan kegiatan Tisira," tambahnya.

Saat ini, Tisira yang baru terbentuk belum memiliki anggaran karena masih dalam proses pembentukan. Namun, di masa depan, pemerintah desa akan mengalokasikan dana untuk Tisira tersebut. 

Pembentukan dan kegiatan yang telah berjalan mendapatkan dukungan dari pihak ketiga seperti Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) yang bekerja sama dengan dinas terkait.

Penanganan rabies ini perlu dilakukan dalam kerja sama antara dinas terkait, pemerintah desa, dan pihak ketiga seperti AIHSP. Hal ini disebabkan oleh kontribusi maksimal pihak ketiga, seperti AIHSP, dalam membantu penanganan rabies. 

Selain Tisira, pembentukan perarem di setiap desa adat juga harus dipercepat agar penanganan rabies ini dapat bersinergi dengan semua pihak. 

"Tisira tidak akan lengkap tanpa perarem di desa adat. Setiap desa harus membentuk Tisira dan perarem di desa adat," jelasnya.

Menurutnya, rabies merupakan masalah yang berbasis lingkungan masyarakat, sehingga perhatian serius dari masyarakat juga sangat penting. Terutama bagi mereka yang memiliki hewan yang dapat menularkan rabies.

I Gede Ambara Putra, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jembrana, menyatakan bahwa kasus rabies di Jembrana selama setahun terakhir telah menjadi perhatian karena telah terjadi dua orang yang diduga meninggal akibat rabies. Pihaknya menekankan agar masyarakat tidak mengabaikan risiko rabies, karena dapat berakibat fatal jika penanganan tidak dilakukan segera. 

"Dua orang yang diduga meninggal akibat rabies ini tidak pernah mendapatkan perawatan medis dan vaksinasi, serta anjing yang menggigit tidak diperiksa lebih lanjut," ungkapnya.

Dengan pembentukan Tisira di setiap desa, pihaknya berharap pemerintah desa dapat memberikan dukungan berupa alokasi anggaran. Hal ini akan membuat program penanganan rabies tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten. 

"Kami telah berkoordinasi dengan Bappeda agar pemerintah desa juga dapat mengusulkan alokasi anggaran untuk penanganan rabies," tambahnya dengan jelas.

Editor: Robby

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami