search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
3 Skenario Putin Pakai Senjata Nuklir, Mana Paling Mungkin?
Rabu, 5 Oktober 2022, 11:58 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/3 Skenario Putin Pakai Senjata Nuklir, Mana Paling Mungkin?

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Ketika Rusia kian terdesak, sejumlah pihak mulai memprediksi skenario cara Presiden Vladimir Putin menggunakan senjata nuklir untuk menebar teror di tengah invasi Ukraina. Isu mengenai penggunaan senjata nuklir ini sebenarnya selalu terdengar samar di balik perang di Ukraina.

Namun belakangan, isu ini kian santer terdengar. Para pengamat menganggap Putin bisa saja menggunakan senjata nuklir karena semakin terdesak di Ukraina.

Beberapa ahli ragu Putin bakal benar-benar menggunakan senjata nuklir. Mereka menganggap Rusia kemungkinan hanya menguji nuklir untuk menggertak Barat agar tak macam-macam. Bagaimana pun, Rusia dianggap sangat mungkin menggunakan senjata nuklir untuk menunjukkan taringnya dalam perang Ukraina.

Berikut tiga skenario kemungkinan cara Rusia menggunakan senjata nuklir di tengah invasi Ukraina berdasarkan analisis Politico.

Skenario 1: Uji coba nuklir

Skenario yang dianggap paling tidak provokatif adalah dengan mengaktifkan kembali tempat uji coba nuklir. Mereka, misalnya, bisa saja mencoba meledakkan hulu ledak nuklir di Novaya Zemlya, situs uji coba nuklir era Uni Soviet.

Uji coba semacam ini mungkin tak akan menyebabkan kerusakan parah, tapi dampak psikologinya sangat tinggi. Jika benar terjadi, ini bakal menjadi ledakan nuklir pertama dari negara besar sejak uji coba nuklir dilarang pada 1963.

Uji coba ini juga dapat menjadi peringatan bahwa Putin punya senjata nuklir yang siap dioperasikan.

Skenario 2: Uji nuklir di atas Ukraina

Jika ingin lebih provokatif, Rusia bisa saja meledakkan senjata berdaya ledak tinggi di atas Ukraina. Strategi ini pernah dilakukan Amerika Serikat pada 1962 silam. 

Saat itu, AS meledakkan bom nuklir di Pasifik, sekitar 402 kilometer di atas Bumi. Tekanan gelombang elektromagnetik akibat uji coba bom itu menyebabkan lampu dan jaringan telepon di Hawaii terganggu.

Jika Rusia menggunakan uji coba serupa di atas Kyiv, ibu kota Ukraina itu kemungkinan bisa dilingkupi kegelapan. Kyiv juga bakal hening karena tak ada komputer, telepon genggam, dan alat elektronik lain yang berfungsi.

Namun, skenario ini memicu dampak lebih luas. Efek ledakan itu bisa saja sampai ke negara-negara NATO di sekitar Ukraina.

Selain itu, kerusakan akibat ledakan ini juga tak bisa diprediksi. Jaringan komunikasi Rusia juga bisa saja ikut kena dampak.

Skenario 3: Ledakan nuklir di daratan Ukraina

Skenario paling berbahaya dan termustahil adalah meledakkan nuklir langsung di daratan Ukraina. Putin bisa memerintahkan penembakan hulu ledak nuklir ke arah militer atau area-area dengan populasi rendah, setelah memberikan peringatan terlebih dulu.

Namun, skenario ini berisiko sangat tinggi. Jika senjata itu meledak di udara, dampaknya akan sangat luas.

Tergantung pada daya ledak senjata, zat radioaktif dari nuklir itu bisa mencapaike negara-negara NATO di sekitar Ukraina dan Rusia sendiri.(sumber: cnnindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami