search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Peluang Baru, Perusahaan di Sukawati Butuh 120.000 Buah Loofah per Tahun
Senin, 23 Januari 2023, 15:21 WITA Follow
image

beritabali/ist/Peluang Baru, Perusahaan di Sukawati Butuh 120.000 Buah Loofah per Tahun.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Yasminida Bali, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang eco-home living product atau alat kebutuhan rumah tangga dari bahan ramah lingkungan memerlukan 120.000 bahan baku buah loofah per tahun. 

Perusahaan yang terletak di Jalan Raya Sukawati, Banjar Dentiyis, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini pun menggugah petani lokal di Gianyar untuk menanam Loofah atau yang dikenal juga dengan sebutan Gambas atau Oyong.

“Kami sangat membutuhkan bahan baku utama buah Loofah ini. Jika bisa disediakan oleh petani lokal kita di Gianyar alangkah bagusnya. Kami siap menyerap hasil panen petani,” ujar Yasminida Purwati, 36, selaku Direktur perusahaan.

Yasmin mengatakan penggunaan alat kebutuhan rumah tangga berbahan alami sangat diminati pasar dunia. Permintaan produk seperti spon cuci piring, penggosok badan, pembersih botol dan sejenisnya pun mengalir. 

Yasmin demikian ia akrab disapa, mengatakan saat ini memiliki klien di 17 negara di belahan dunia. Sebut saja misalnya Jepang, Polandia, Mexico, Rusia, USA, hingga Hongkong. Produk yang dihasilkan pun, sebagian besar di ekspor ke luar negeri.

“90 persen untuk diekspor,” ujarnya.

Yasmin mengatakan pasar lokal sejatinya tak kalah ramai. Hanya saja, kekurangan bahan baku membuatnya menahan diri. Sementara saat ini, pihaknya baru bekerjasama dengan salah satu supermarket berjejaring di Bali, Tiara Dewata. 

“Awal Tahun 2021 kami mulai melirik toko lokal. Hingga kini sudah ada 18 toko lokal yang kerjasama, masing-masing punya cabang,” jelasnya.

Saat ini Yasmin memiliki sekitar 50 jenis perabotan rumah tangga berbahan ramah lingkungan. Seperti sendok garpu, sisir, sikat, pencuci botol hingga spon loofah. Nah untuk keterbatasan bahan baku buah loofah ini, Yasmin meminta pendampingan dari Pemerintah Kecamatan Sukawati. 

“Sudah ada 7 Desa di Kecamatan Sukawati yang mulai menanam bibit buah Loofah ini,” imbuh Staf Kecamatan I Made Dwita. 

Selain 7 desa, ada pula lahan seluas 1,5 hektar di kawasan Desa Batuan Kaler yang siap ditanami Loofah. 

“Ini bisa jadi pertanian alternatif bagi petani untuk meningkatkan perekonomian. Harganya cenderung stabil, berbeda dengan bunga Pacah biasanya melonjak hanya di hari raya tertentu,” tutupnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami