search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
SBY Turun Gunung di 2024: Ada Tanda Pemilu Tak Jujur dan Adil
Minggu, 18 September 2022, 18:41 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/SBY Turun Gunung di 2024: Ada Tanda Pemilu Tak Jujur dan Adil

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bakal turun gunung menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Presiden RI ke-6 ini mengaku mendapat informasi penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut bisa tidak jujur dan adil.

Demikian disampaikan SBY kepada kader Partai Demokrat saat menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Tahun 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (15/9).

Pernyataan tersebut dapat dilihat di akun Tiktok @pdemokrat.sumut. CNNIndonesia.com telah mendapat izin dari Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara Muhammad Lokot Nasution untuk mengutipnya.

"Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," ujar SBY di hadapan para kader Partai Demokrat.

Ia melanjutkan, ada info yang menyatakan bahwa dalam Pemilihan Presiden 2024 nanti akan diatur hanya dua pasang calon capres dan cawapres.

 

"Konon akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," sambungnya.

Pernyataan SBY tersebut terdengar disambut sorak-semarai sejumlah kader partai. SBY mengaku memperoleh informasi bahwa Partai Demokrat sebagai oposisi akan dijegal agar tidak bisa menentukan capres dan cawapresnya sendiri.

"Jahat bukan?" ucap SBY yang kembali disambut riuh sejumlah kader.

SBY menambahkan bahwa rencana menjegal tersebut merupakan sesuatu yang batil. Ia menegaskan rakyat mempunyai kedaulatan untuk menentukan sendiri dan secara merdeka memilih calon pemimpin masa depan.

"Yang berdaulat juga rakyat dan ingat, selama 10 tahun lalu kita di pemerintahan dua kali menyelenggarakan Pemilu termasuk Pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu," kata SBY.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami