search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AS Buka Suara Soal Pilot Bakar Diri Protes Agresi Israel di Gaza
Selasa, 27 Februari 2024, 16:37 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/AS Buka Suara Soal Pilot Bakar Diri Protes Agresi Israel di Gaza

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat buka suara usai pilot, Aaron Bushnell, bakar diri di depan Kedutaan Besar Israel di Washington sebagai bentuk protes terhadap agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina.

Pentagon menyatakan kematian Bushnell merupakan "insiden tragis."

Juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Patrick Ryder mengatakan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memantau situasi tersebut.

Sementara itu, Angkatan Udara AS juga memberikan pernyataan soal aksi bakar diri Bushnell.

"Ketika tragedi seperti ini terjadi, setiap anggota Angkatan Udara merasakannya," ujar Kolonel Angkatan Udara AS Celina Noyes dalam rilis resmi pada Minggu (25/2), dikutip Reuters.

Dia lalu berujar, "Kami menyampaikan simpati terdalam kami ke keluarga dan teman-teman penerbang Bushnell."

Noyes lantas meminta publik menghormati privasi keluarga dan rekan penerbang di masa sulit itu.

Bushnell menjadi sorotan usai membakar diri di depan Kedubes Israel di Washington pada Minggu.

Bushnell merupakan pilot senior dan spesialis operasi pertahanan siber di Skuadron Dukungan Intelijen ke-531.

Saat melakukan aksinya dia mengenakan seragam militer.

"Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida. Palestina merdeka!" ujar Bushnell.

Dia lalu berujar,"Saya akan melakukan aksi protes ekstrem, tapi dibandingkan apa yang dialami rakyat Palestina di tangan penjajah, aksi ini tidak ekstrem, sama sekali."

Usai menyampaikan kata-kata tersebut, Bushnell menyiram diri, membakar tubuh dan berteriak "Bebaskan Palestina!"

Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober. Imbas kejadian itu, nyaris 30.000 orang meninggal.

Komunitas internasional berulang kali menyerukan gencatan senjata permanen tapi desakan itu belum terlaksana.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami