search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Brigade Al Qassam Hamas Klaim Sniper Bunuh 4 Tentara Israel
Senin, 18 Desember 2023, 09:52 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Brigade Al Qassam Hamas Klaim Sniper Bunuh 4 Tentara Israel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Penembak runduk atau sniper dari pasukan sayap Hamas, Brigade Al Qassam, mengklaim membunuh empat tentara Israel di Kota Gaza.

Dalam pesan di Telegram pada Kamis (14/12), Brigade Al Qassam juga menyatakan mereka menargetkan tiga kendaraan pasukan Israel menggunakan senjata anti-tank Yasin-105 di Shujaiya.

"[Kami] berhasil menembak empat tentara Zionis di barat laut Kota Gaza dan menargetkan tiga kendaraan Israel," demikian dikutip Anadolu Agency.

Di hari yang sama, mereka juga menargetkan empat kendaraan lapis baja dan dua tank Israel di Khan Younis.

Sebelumnya, Hamas juga membantai delapan prajurit unit pasukan khusus Israel, Brigade Golani pada awal pekan ini.

Komandan Batalyon ke-13 Brigade Golani, Letnan Kolonel Tomer Grinberg (35), turut tewas dalam serangan Hamas

Prajurit lain yang tewas yakni komandan kompi di Batalyon ke-13 Mayor Roei Meldasi (23), komandan kompi Batalyon ke-51 Mayor Moshe Avram On (23), prajurit di Batalyon ke-51 Sersan Achia Daskal (19), dan komandan peleton Batalyon 51 Kapten Liel Hayo (22).

Sejauh ini jumlah tentara Israel yang tewas di Gaza sebanyak 116 orang, sementara yang luka 445 jiwa.

Serangan Hamas ke Israel terjadi saat pasukan Zionis melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober.

Selama agresi, Israel menggempur habis-habisan warga dan objek sipil seperti rumah sakit, sekolah, hingga kamp pengungsian.

Israel dan Hamas sempat sepakat gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang dua kali hingga berakhir pada 30 November.

Usai kesepakatan damai berakhir, Israel kembali menyerang Gaza besar-besaran. Pemerintahan Benjamin Netanyahu mengklaim mereka tak akan berhenti perang sampai Hamas musnah.

Imbas serangan Israel, nyaris 19.000 jiwa di Palestina mayoritas anak-anak dan perempuan tewas.

Warga Gaza juga menghadapi ancaman penyakit menular dan krisis pangan karena pembatasan bantuan kemanusiaan. Selain itu, banyak warga mengeluh bantuan tak cukup bagi mereka.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami