Ketua LPD Hilang, Bentuk Tim Penyelamatan
Kamis, 6 Agustus 2009,
16:54 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Menghilangnya Ketua Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Gilimanuk, Gede Nirka sejak Selasa (9/6) lalu membuat sejumlah pengurus LPD kelimpungan. Pasalnya, sejumlah pemilik deposito tidak bisa menarik depositonya lantaran kas LPD diduga kosong. Mereka berencana akan meneruskan masalah ini ke jalur hukum.
Untuk itu, pengurus membentuk tim penyelamatan dana yang akan mengambil langkah untuk mengatasi macetnya pendanaan di LPD Gilimanuk.
Dari informasi yang dihimpun, tim penyelamatan dana ini beranggotakan tokoh-tokoh masyarakat Gilimanuk dibawah komando Sukadana, SH. Tim ini akan bekerja selama 21 hari untuk mendata dana-dana yang mungkin bisa ditarik dari nasabah untuk membayar dana deposito dan tabungan milik nasabah lainnya.
“Kalau masalah dana itu belum bisa diatasi sejumlah pemilik
deposito berencana untuk menempuh langkah hukum,†ujar seorang sumber yang menolak namanya dionlinekan, Kamis (6/8).
Lurah Gilimanuk IGN Darma Putra yang dikonfirmasi, Selasa (6/8) membenarkan adanya pembentukan tim penyelematan dana nasabah ini. “Itu merupakan kewenangan pihak bendesa dan juga tokoh-tokoh masyarakat Gilimanuk,†ujarnya.
Darma Putra mengapresiasi positif pembentukan tim tersebut untuk mengatasi berbagai masalah, utamanya dana yang sedang melilit LPD Gilimanuk.
“Mengingat hingga kini Ketua LPD belum diketahui keberadaannya jadi perlu dilakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau hal ini dibiarkan akan menjadi bumerang,†jelasnya.
Darma Putra juga mengaku kalau dirinya sering menerima pengaduan dari warganya lantaran tidak bisa menarik tabungan atau depositonya. “Kami masih mencari solusi yang terbaik,†tandasnya.
Sejatinya, tanda-tanda LPD Gilimanuk akan kolaps sudah tercium sebelum Gede Nirka menghilang. Pasalnya, nasabah yang mendepositokan uangnya tidak mendapatkan bunga meski waktunya sudah tiba.
Ketika kejanggalan itu ditanya kepada pengurus LPD, mereka selalu diminta menunggu. Atas kejadian ini, timbul kecurigaan dari nasabah kalau terjadi kekosongan dana pada kas LPD Gilimanuk. Mereka lalu menarik tabungan dan deposito yang jatuh tempo secara bersamaan.
“Ada dugaan terjadi penyelewengan dana di tubuh LPD Gilimanuk yang nilainya mencapai ratusan juta,†ujar sumber tersebut. Sementara santer beredar isu kalau tabungan dan deposito milik nasabah LPD disimpan di Koperasi Karangasem Membangun (KKM) untuk meraih keuntungan besar.
“Namun bukan untung yang didapat. Sekarang yang ada hanya masalah. Jangan salahkan kami menduga kalau ketua LPD menghilang karena tidak mampu mengatasi masalah keuangan di LPD,†pungkas sumber tersebut. (dey)
Untuk itu, pengurus membentuk tim penyelamatan dana yang akan mengambil langkah untuk mengatasi macetnya pendanaan di LPD Gilimanuk.
Dari informasi yang dihimpun, tim penyelamatan dana ini beranggotakan tokoh-tokoh masyarakat Gilimanuk dibawah komando Sukadana, SH. Tim ini akan bekerja selama 21 hari untuk mendata dana-dana yang mungkin bisa ditarik dari nasabah untuk membayar dana deposito dan tabungan milik nasabah lainnya.
“Kalau masalah dana itu belum bisa diatasi sejumlah pemilik
deposito berencana untuk menempuh langkah hukum,†ujar seorang sumber yang menolak namanya dionlinekan, Kamis (6/8).
Lurah Gilimanuk IGN Darma Putra yang dikonfirmasi, Selasa (6/8) membenarkan adanya pembentukan tim penyelematan dana nasabah ini. “Itu merupakan kewenangan pihak bendesa dan juga tokoh-tokoh masyarakat Gilimanuk,†ujarnya.
Darma Putra mengapresiasi positif pembentukan tim tersebut untuk mengatasi berbagai masalah, utamanya dana yang sedang melilit LPD Gilimanuk.
“Mengingat hingga kini Ketua LPD belum diketahui keberadaannya jadi perlu dilakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau hal ini dibiarkan akan menjadi bumerang,†jelasnya.
Darma Putra juga mengaku kalau dirinya sering menerima pengaduan dari warganya lantaran tidak bisa menarik tabungan atau depositonya. “Kami masih mencari solusi yang terbaik,†tandasnya.
Sejatinya, tanda-tanda LPD Gilimanuk akan kolaps sudah tercium sebelum Gede Nirka menghilang. Pasalnya, nasabah yang mendepositokan uangnya tidak mendapatkan bunga meski waktunya sudah tiba.
Ketika kejanggalan itu ditanya kepada pengurus LPD, mereka selalu diminta menunggu. Atas kejadian ini, timbul kecurigaan dari nasabah kalau terjadi kekosongan dana pada kas LPD Gilimanuk. Mereka lalu menarik tabungan dan deposito yang jatuh tempo secara bersamaan.
“Ada dugaan terjadi penyelewengan dana di tubuh LPD Gilimanuk yang nilainya mencapai ratusan juta,†ujar sumber tersebut. Sementara santer beredar isu kalau tabungan dan deposito milik nasabah LPD disimpan di Koperasi Karangasem Membangun (KKM) untuk meraih keuntungan besar.
“Namun bukan untung yang didapat. Sekarang yang ada hanya masalah. Jangan salahkan kami menduga kalau ketua LPD menghilang karena tidak mampu mengatasi masalah keuangan di LPD,†pungkas sumber tersebut. (dey)
Berita Jembrana Terbaru
Reporter: -