Konflik Tanah Bisa Jadi Bom Waktu di 2014
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Beritabali.com, Jakarta. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengganggu keamanan jelang Pemilu 2014.
Presiden mendapatkan laporan itu dari Kapolri. Ada pihak-pihak yang berusaha membuat Pemilu 2014 berlangsung tidak aman.
Presiden tidak menjelaskan secara rinci pihak tertentu tersebut. Namun ia meminta Polri dan TNI mencegah ancaman itu terjadi.
Menurut Ketua Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW) Junisab Akbar, konflik pertanahan bisa menjadi bom waktu di 2014.
Konflik tanah jumlahnya teramat banyak dan kompleks. Ini seharusnya diutamakan SBY karena Komisi II DPR RI telah membentuk Panitia Kerja Penuntasan Konflik Pertanahan.
Lalu diikuti oleh instrumennya, yakni Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI. Setelah itu penerbitan Surat Keputusan Kepala BPN RI nomor 227/KEP-25.2/IV/2013 tanggal 4 April 2013 tentang Pembentukan Tim Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan Yang Berpotensi Konflik Strategis.
Jika SBY tidak mengontrol BPN RI terkait 14 Tim yang dibentuk berdasar SK Kepala BPN RI itu, maka cenderung potensi konflik tanah bisa lebih besar ledakannya dari sekadar kerusuhan Mesuji.
"Malah bisa saja konflik pertanahan meledak saat Pemilu 2014N," ucap Junisab kepada wartawan, Sabtu (14/12/2013) malam.
Jelang akhir tahun ini SBY harus mempercepat penuntasan 82 kasus konflik strategis yang sudah dikaji Komisi II DPR RI. Jikalau tidak, bisa saja SBY bersama-sama dengan BPN RI diduga telah melakukan penyimpangan kewenangan dalam menuntakan kasus pertanahan.
"Bisa saja di pemerintahan berikutnya mereka akan diperiksa oleh aparat penegak hukum. Apalagi kalau kasus pertanahan itu menjadi salah satu 'penyumbang' gangguan terhadap Pemilu 2014," imbuhnya. [bbn/inilah]
Reporter: -