search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Krisis Energi di Musim Dingin, Warga Prancis Borong Kompor Hingga Obor
Rabu, 21 Desember 2022, 16:04 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Krisis Energi di Musim Dingin, Warga Prancis Borong Kompor Hingga Obor

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Warga Prancis ramai-ramai membeli kompor kemah, generator listrik, dan obor, untuk mengantisipasi jika terjadi pemadaman di musim dingin karena pasokan listrik terganggu akibat krisis energi. Prancis mengalami krisis energi lantaran Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berhenti beroperasi dan pasokan gas dari Rusia terganggu.

"Gudang sudah kosong [terkait generator listrik]," kata direktur 2AST, Armand Alexanian, seperti dikutip Reuters, Rabu (21/12). 2AST merupakan pembuat generator listrik Gelec Energy.

Pasokan energi Prancis terganggu jelang musim dingin karena terjadi pemadaman di sejumlah reaktor nuklir. Pihak berwenang mengatakan reaktor nuklir sedang dalam perbaikan dan pemeliharaan.

Selain itu, pasokan gas Rusia yang terganggu juga mendorong pemerintah memadamkan listrik. Alexanian menerangkan pada pertengahan Desember lalu, stok normal generator listrik antara 450 hingga 600 generator. Kini jumlah itu menurun hingga 180 unit.

Kebanyakan generator dijual ke panti jompo, klinik medis, dan kantor pemerintah, lanjut dia. Manajer toko olahraga Au Vieux Campeur, Bastien Crouzillac, mengatakan pembelian kompor kemah, lampu ikat, dan headlamp meningkat.

"Kami sudah memperingatkan pembeli baru bahwa mereka akan menjumpai kondisi tanpa listrik," ujar Crouzillac.

Pemadaman listrik juga menyebabkan kerugian bagi pelaku bisnis makanan segar dan beku. Salah satu manajer supermarket di La Verrie, di barat laut Prancis, Guillaume Ordronneau, mengatakan satu pemadaman listrik yang berlangsung selama dua jam akan menyebabkan kerugian produk segar dan beku senilai 45 ribu euro atau Rp744 juta.

Jumlah tersebut dilaporkan sesuai dengan harga generator cadangan.

"Saya mengatakan ke diri sendiri, itu akan membayar lebih banyak," kata Ordronneau.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami