search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mengenaskan, Taipan Rusia Kritikus Putin Tewas Jatuh dari Hotel India
Selasa, 27 Desember 2022, 13:45 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Mengenaskan, Taipan Rusia Kritikus Putin Tewas Jatuh dari Hotel India

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Taipan sekaligus politikus Rusia, Pavel Antov, dilaporkan meninggal usai terjatuh dari lantai tiga hotel mewah di India, pada Senin (26/12). Antov merupakan anggota DPRD Vladimir Oblast sekaligus anggota partai berkuasa, Rusia Bersatu, yang dipimpin Presiden Vladimir Putin. 

Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Antov diketahui kerap mengkritik pemerintahan Putin. Wakil DPRD Vladimir Oblast, Vyacheslav Kartukhin, mengonfirmasi kematian Antov.

Namun, Kartukhin tak memberikan rincian lebih lanjut terkait kematian tersebut.

 Ia hanya berkata, "Ini kondisi tragis," demikian dikutip Russia Today.

Berdasarkan laporan media lokal India, laki-laki berusia 65 tahun itu tengah merayakan ulang tahun di India. Dikutip koran Inggris, The Telegraph, Antov ditemukan tewas mengambang di kolam renang yang penuh darah di luar Hotel Sai International, Rayagada, Odisha, India, pada malam Natal, Sabtu (24/12).

Seorang perwira polisi senior India mengatakan Antov diduga bunuh diri dengan meloncat dari lantai tiga hotel. Polisi juga tengah menyelidiki semua versi potensi penyebab insiden, termasuk kematian karena kecelakaan.

Antov dilaporkan tengah bepergian dengan sekelompok turis beranggotakan empat orang dan check-in di hotel itu pada Rabu pekan lalu. Salah satu turis yang turut melancong bersama Antov adalah Vladimir Bidanov. Bidanov diketahui teman Antov.

Menurut polisi, Antov dalam keadaan depresi karena kematian Bidenov pada Kamis lalu di hotel yang sama. Bidenov ditemukan tergeletak tak bernyawa di kamar hotelnya dikelilingi botol-botol wine kosong.

Polisi menduga teman Antov itu meninggal karena serangan jantung pada Rabu lalu.

"Polisi tak menemukan unsur kriminal dalam tragedi ini" ujar konsul jenderal Rusia di India, Aleksey Idamkin.

The Telegraph dan sejumlah media lain menyebut Antov meninggal usai melancarkan kritik terkait perang Rusia di Ukraina.

Pada Juli lalu, Antov mengunggah story di aplikasi pesan singkat WhatsApp berisikan kritikan terhadap serangan rudal Rusia ke ibu kota Kyiv baru-baru ini. Dalam unggahannya itu, Antov mengatakan serangan rudal Rusia bentuk "terorisme".

Ia mengatakan seorang gadis ditarik keluar dari reruntuhan, ayah gadis itu tampaknya telah meninggal. Kemudian sang ibu, lanjut Antov, ditarik keluar dengan derek. Ia terjebak di bawah lempengan.

"Sejujurnya, sangat sulit untuk menyebut ini selain teror," ujar Anov dalam story tersebut yang dikutip beberapa media.

Namun, unggahan itu tak lama dihapus. Antov juga meminta maaf dan menyebut unggahan tersebut diposting oleh orang lain.

Antov juga menegaskan dia merupakan "pendukung presiden dan patriot negara" dan memiliki "tujuan yang sama" dengan operasi militer Rusia di Ukraina.

Kematian orang yang sempat mengkritik Putin, bukan kali pertama. Pada bulan September lalu, pengkritik lain, Pavel Pchelnikov, ditemukan tewas secara misterius di Moskow.

Sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari lalu, memang banyak pejabat hingga konglomerat Rusia yang melayangkan penentangannya terhadap langkah yang diambil Putin. Sejak itu pula, beberapa konglomerat dan pejabat yang terkenal mengkritik Putin tewas dengan cara tidak wajar.

Beberapa pengusaha Rusia bahkan menganggap Putin telah menipu mereka agar mendukung invasi Rusia ke Ukraina.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami