search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pelaku Penembakan di Pesta AS Masih Misteri, Polisi Minta Info Warga
Senin, 17 April 2023, 17:19 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Pelaku Penembakan di Pesta AS Masih Misteri, Polisi Minta Info Warga

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pelaku penembakan massal di Alabama, Amerika Serikat, pada Sabtu (15/4) masih belum diketahui. Polisi lantas meminta masyarakat memberikan informasi terkait insiden itu.

Sersan Jeremy Burkett dari Badan Penegakan Hukum Alabama meminta warga memberikan kesaksian mengenai penembakan massal yang menewaskan empat orang dan melukai 28 lainnya itu.

Permintaan itu terlontar saat Burkett ditanya mengenai penahanan dan motif pelaku. Ia tak merinci soal pelaku dan justru meminta informasi dari masyarakat.

"Kami harus mendapatkan informasi dari masyarakat," kata Burkett saat konferensi pers, seperti dikutip Associated Press, Minggu (16/4).

Burkett mengatakan penembakan terjadi sekitar pukul 22.30 waktu setempat. Insiden itu berlangsung di sebuah studio tari di pusat kota Dadeville.

Di antara empat korban tewas, yakni seorang siswa sekolah menengah atas yang berencana masuk sekolah sepak bola dan merayakan ulang tahun ke-16 adik perempuannya.

Keenan Cooper, DJ di pesta tersebut, mengatakan kepada WBMA-TV bahwa pesta langsung dihentikan saat pengunjung mendengar ada orang yang memegang senjata.

Dia mengatakan kala itu terdengar seruan yang meminta orang bersenjata pergi. Namum, tak ada satupun orang yang pergi.

Penembakan kemudian terjadi tak lama setelah itu. Banyak orang berlindung di bawah meja, sementara beberapa lainnya berlari keluar.

"Ada empat nyawa yang secara tragis hilang di insiden ini dan ada banyak yang terluka," kata Burkett.

Presiden AS Joe Biden menyampaikan duka cita terhadap insiden tersebut. Biden juga meminta kepada Kongres untuk segera mengkaji ulang aturan senjata api di negara itu.

"Mewajibkan penyimpanan senjata api yang aman, mewajibkan pemeriksaan latar belakang untuk semua penjualan senjata, menghilangkan kekebalan produsen senjata dari tanggung jawab dan melarang senjata serbu dan magasin berkapasitas tinggi," kata Biden.

Ini merupakan kali kedua penembakan terjadi di Dadeville. Pada Juli 2016, lima orang terluka akibat penembakan di aula American Legion. Pelaku penembakan saat itu didakwa atas lima tuduhan percobaan pembunuhan.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami