search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penumpang Bus Arus Balik Lebaran Enggan Turun di Terminal Mengwi, Ini Penyebabnya
Kamis, 27 April 2023, 15:51 WITA Follow
image

beritabali/ist/Penumpang Bus Arus Balik Lebaran Enggan Turun di Terminal Mengwi, Ini Penyebabnya.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Pelaksana Tugas Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Mengwi, Kabupaten Badung, I Made Ardana membenarkan sejumlah penumpang bus arus balik Lebaran enggan turun di Terminal Mengwi.

Para penumpang enggan turun di Terminal Mengwi dengan alasan malas mencari angkutan kembali. Selain itu, diduga penumpang minim turun, lantaran masih menjamurnya travel-travel bodong di beberapa titik di sepanjang jalan Denpasar-Jembrana.

"Memang rata-rata keberatan diturunkan disini. Kita bisa maklum juga kalau dipaksa turun disini untuk angkutan lanjutannya juga memerlukan biaya akhirnya kita bersikap persuasif saja," jelasnya saat ditemui di Terminal Mengwi, Badung, Rabu (26/4/2023) siang.

"Kalau ngomong sanksi nanti kita akan melakukan rapat, sehingga bisa melahirkan di luar ketentuan berupa kesepakatan. Kita yang di terminal tipe A Mengwi kesannya menutup mata memang begitu adanya kita sangat toleransi sekali," paparnya.

Dirinya mengaku masih melakukan pendataan, menginventarisir semua permasalahan yang ada di lapangan. 

"Kita mendata juga mana saja kendaraan yang tidak masuk ke terminal," katanya.

Selama ini itulah yang menjadi tuntutan para angkutan Bus. Hal ini jelas sangat merugikan karena semakin hari akan semakin banyak angkutan-angkutan yang beroperasi di Bali tanpa izin.

Selain itu, kantor dari sejumlah travel banyak yang tidak ada di Bali, belum lagi kendaraannya yang tidak layak jalan, asuransi jasa raharjanya juga tidak ada.

"Kalau berbicara data kami punya data sampai kami kumpulkan data-data itu kita bagikan ke Polres- polres, Polda, dan juga Dishub kita sempat juga mengajak untuk mencari solusi menangani permasalahan ini karena untuk mengatasi masalah ini tidak bisa sendiri," paparnya.

Ia menyebut jumlah travel bodong kurang lebih mencapai 80 sampai 100 unit yang masih beroprasi. Menurutnya secara tampilannya sulit untuk diidentifikasi karena jenisnya betul- betul kendaraan pribadi.

"Momen ini akan banyak dimanfaatkan oleh angkutan-angkutan ilegal ini dengan tipe mobil yang sebagian besar memakai Grandmax hingga Avanza," pungkas Ardana.

Editor: Robby

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami