search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pita Limjaroenrat Gagal Jadi PM Thailand Meski Partai Menang Pemilu
Kamis, 20 Juli 2023, 00:05 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Pita Limjaroenrat Gagal Jadi PM Thailand Meski Partai Menang Pemilu

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pemimpin partai anak muda Partai Move Forward (MFP), Pita Limjaroenrat, gagal menjadi perdana menteri Thailand setelah parlemen menolak pencalonannya di pemungutan suara putaran kedua pada Rabu (19/7) sore.

Parlemen Thailand menolak Pita mencalonkan diri lagi sebagai PM setelah kandidat pemimpin Thailand favorit anak muda itu gagal meraih mayoritas suara di putaran pertama voting pada pekan lalu. 

"Pita tidak bisa dicalonkan dua kali dalam sidang parlemen ini," kata Ketua Parlemen Thailand, Wan Muhamad Noor Matha, di tengah teriakan protes dari majelis parlemen seperti dikutip AFP.

Keputusan parlemen ini juga muncul setelah mahkamah konstitusi menangguhkan status Pita sebagai anggota parlemen beberapa jam sebelum voting di parlemen berlangsung. Penangguhan status Pita sebagai anggota parlemen ini buntut dari kasus dugaan kepemilikan saham di media yang diajukan Komisi Pemilihan Umum Thailand.

Kasus ini pun semakin memberatkan posisi Pita untuk meraih dukungan mayoritas di parlemen dan Senat untuk menjadi PM. Padahal partainya, MFP, berhasil memenangkan pemilu pada Mei lalu.

Pita, calon PM tunggal yang diunggulkan anak muda Thailand, gagal meraih mayoritas suara dalam voting pertama di parlemen pada pekan lalu.

Beberapa jam sebelum pemungutan suara pemilihan PM putaran kedua sore ini, Pita pun sudah tak lagi optimistik soal pencalonannya. Ia merasa tidak bisa mendapatkan dukungan mayoritas suara dari parlemen.

"Saya ingin mengucapkan selamat tinggal sampai kita bertemu lagi," kata pria berusia 42 tahun itu kepada majelis parlemen.

Anggota parlemen dilarang memiliki saham di perusahaan media di bawah undang-undang Thailand, meskipun stasiun televisi tersebut tidak lagi mengudara sejak 2007.

Puluhan pendukung menangis dan meneriakkan makian di barisan besar polisi anti huru hara yang menjaga gerbang parlemen setelah berita penangguhan Pita tersiar.

Para pengunjuk rasa mengumumkan rencana unjuk rasa publik di dekat Monumen Demokrasi di pusat kota Bangkok pada Rabu malam.

Terkait ancaman itu, Polisi mengatakan mereka bersiap menghadapi kerusuhan.

"Apapun pendapat mereka, mereka harus mengikuti peraturan dan perintah yang ditetapkan oleh polisi," kata Archayon Kraithong, juru bicara Kepolisian Kerajaan Thailand.

Sementara itu, belum jelas bagaimana nasib pemilihan PM Thailand setelah pencalonan Pita ditolak parlemen. Sebab, Pita masih menjadi calon tunggal PM dari MFP.

Parlemen juga belum mengumumkan langkah selanjutnya yang akan ditempuh usai kembali gagal memilih perdana menteri hari ini. Sementara itu, Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha akan tetap menjabat sampai pemerintahan baru terbentuk.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami