search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sindikat Jual Ginjal: Dari Medsos, Masuk Kontrakan, Berangkat Kamboja
Minggu, 23 Juli 2023, 09:20 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Sindikat Jual Ginjal: Dari Medsos, Masuk Kontrakan, Berangkat Kamboja

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Salah satu anggota sindikat penjualan ginjal jaringan Kamboja, Hanim (41) membeberkan detail perekrutan hingga transaksi jual beli organ ginjal yang dilakukan di Kamboja. Hanim menyebut pihaknya biasa menjerat para korban melalui grup-grup yang ada di Facebook.

Biasanya, jaringan yang ada di bawah komando Hanim ini akan memantau aktivitas dan pertukaran informasi di sejumlah grup yang ada di Facebook. Grup-grup ini yang memang khusus berbagi informasi tentang donor ginjal.

"Lihat grup, jika ada calon pendonor yang mem-posting langsung hubungi melalui inbox, bukan di kolom komentar," kata Hanim saat memberikan pernyataan setelah ditangkap aparat kepolisian, Jumat (21/7).

Dari sana, pihaknya akan menghubungi korban hingga terjadi kesepakatan. Setelah kedua belah pihak setuju, para korban ini akan dikumpulkan di kontrakan yang berlokasi di Bekasi tepatnya di wilayah Tarumajaya.

Di sana, broker atau penyalur akan menunggu informasi dari pihak rumah sakit di Kamboja tentang kesiapan melakukan transplantasi ginjal. Dalam merekrut korban, Hanim juga biasa menunggu instruksi dari seseorang yang dia sebut dengan nama Miss Huang.

Miss Huang adalah perantara, penyalur komunikasi antara broker di Indonesia dengan agen di rumah sakit Kamboja. Biasanya Miss Huang ini meminta sekitar 10-20 orang pendonor dalam satu kali keberangkatan.

Ketika pihak rumah sakit siap, Hanim akan dihubungi untuk segera berangkat ke Kamboja. Pemberangkatan biasanya dilakukan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dan Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.

"Kalau rumah sakit sudah siap kita berangkatkan, dan tinggal di sana di lantai 3 (Rumah Sakit di Kamboja)," katanya.

Di rumah sakit tersebut, para pendonor akan melakukan serangkaian tes. Mulai dari medical check up hingga tes pencocokan DNA dengan calon penerima ginjal.

Para pendonor juga harus memenuhi beberapa syarat kesehatan. Mulai dari ukuran ginjal yang tidak boleh terlalu besar, tidak ada riwayat penyakit menular seperti hepatitis hingga HV, tidak diabetes, darah tinggi dan penyakit-penyakit lainnya yang bisa membahayakan pendonor maupun penerima ginjal.

"Kalau cocok kita akan pertemukan dengan pasien, kemudian tanda tangan persetujuan," katanya.

Terkait dengan waktu tunggu donor bermacam-macam. Ada yang lima hari setelah proses pemeriksaan selesai bisa langsung operasi. Tapi ada juga yang harus menunggu hingga berbulan-bulan. Hal ini bergantung pada kesiapan pendonor dan penerima.

Sementara untuk pendonor yang telah selesai dioperasi akan diobservasi hingga 10 hari di lantai 4 rumah sakit itu. Observasi dilakukan untuk melihat apakah ada komplikasi dan gejala kesehatan memburuk setelah dilakukan proses donor ginjal.

"Kalau sudah lima hari biasanya boleh pulang dan kembali beraktivitas di Indonesia," katanya.

Hanim juga membeberkan rincian harga yang akan diterima pendonor setelah menjual ginjal mereka.

Untuk satu orang pendonor akan dibayar Rp137 juta. Dana tersebut bersih diterima pendonor tanpa harus membayar biaya apapun dari mulai berangkat ke Kamboja hingga kembali lagi ke Indonesia.

"Kalau dari rumah sakit yang masuk itu Rp200 juta. Diberikan ke pendonor itu Rp137 juta. Sisanya untuk saya dan tim itu Rp65 juta. Uang itu digunakan untuk tiket pesawat, paspor, biaya kebutuhan seperti makan dan lain-lain. Bersihnya yang saya terima itu sekitar Rp15 juta," Jelasnya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami