search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tilem Kawulu, Ribuan Krama Hindu Lombok Gelar Ritual Ngesanga di Pantai
Selasa, 21 Februari 2023, 08:05 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tilem Kawulu, Ribuan Krama Hindu Lombok Gelar Ritual Ngesanga di Pantai.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Sebagian umat Hindu di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) merayakan hari raya Kesanga atau Ngesanga, Senin (20/2), bertepatan dengan Tilem Kawulu. 

Ribuan krama Hindu Lombok khususnya di Kota Mataram dan Lombok Barat, datang ke pantai melaksanakan persembahyangan. Layaknya saat hari raya Galungan, masing-masing membawa banten, soda dari rumah, dan megibung (makan bersama dalam satu wadah) usai sembahyang. 

Mulai pagi, krama Hindu Lombok di Kota Mataram sudah berdatangan ke  Pantai Loang Baluq, kawasan wisata yang ada di wilayah Tanjung Karang. Siang, dan sore hari hingga semakin malam, warga semakin ramai datang. 

Puspawati, dari Puri Paguyangan Banjar Intaran, Pagutan, Kota Mataram misalnya, datang sembahyang ke pantai Loang Baluq dengan keluarga besar. Termasuk memboyong tiga cucunya. 

"Memang tradisional tiap tahun merayakan Ngesanga di sini. Maturan ke leluhur, natab, Ngesanga ini dirayakan sebulan sebelum hari raya Nyepi, " kata Puspawati, warga Hindu Lombok namun memiliki leluhur di Bali di Angentelu Karangasem. 

Dijelaskan oleh Puspawati, di Lombok Ngesanga itu ada yang merayakanya di Sasih Kawulu, ada yang melaksanakan di sasih Kesanga sehari sebelum Nyepi. 

"Yang biasa merayakan Ngesanga di sasih Kawulu, itu sudah jadi tradisi," jelasnya. 

Di pantai Loang Baluq, warga Hindu dari Lombok Tengah, Narmada dan berbagai wilayah di Lombok berkumpul melaksanakan sembahyang Kesanga. Keramaian Ngesanga juga terlihat di pantai Pura Segara Ampenan Kota Mataram, dan pantai Melase, di Senggigi Lombok Barat. 

Jero Mangku Jayas Sanudra pangempon Pura Segara menerangkan, Ngesanga ini dibarengi dengan upacara ngepik/nangluk merane, dan mesode. Menghaturkan saji kepada roh-roh yang sudah suci, Pitre, dan leluhur.

"Inj nenyambut kesange nya niki. Dilaksanakan di sasih Kawulu, " jelasnya. 

Setelah sembahyang di jeroan pura Segara, Jero Mangku Jayas Sanudra menyebutkan krama ngaturang pangubakti. Lalu umat keluar ke pantai menghaturkan sajian kepada leluhur-leluhur dan ngaturan bakti kembali sebagai wujud bakti. 

"Sampai sekarang sampai malam masih ada yg datang," ucapnya. 

I Nengah "Ichal' Sugiartha, tokoh Hindu Pajang Mataram menuturkan Ngesanga hanya dilakukan di Lombok. Khususnya umat Hindu Bali yang leluhurnya berpindah ke Lombok ratusan tahun lalu.

Secara umum, Ngesanga tidak jauh berbeda dengan hari raya lainnya, seperti Galungan dan Kuningan. Umat beribadah dan berdoa di Pura umum dan Pura keluarga sebagai ungkapan kesyukuran. Ngesanga ini dirayakan pada bulan Tilem Kewalu (ke delapan) setiap tahunnya. 

"Tradisi Ngesanga sudah dilakukan masyarakat Hindu di Lombok. Terutama bagi mereka yang leluhurnya pindah ke Lombok sejak ratusan tahun lalu," tuturnya.

Dalam perayaan Ngesanga, sajian utama yang disuguhkan adalah Ketupat dengan menu makanan berupa Tum. Ini olahan daging ayam atau bebek yang dibungkus daun pisang.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami