search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Turki Geger, Skandal Seret Putra Erdogan
Selasa, 27 Juni 2023, 18:32 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Turki Geger, Skandal Seret Putra Erdogan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Otoritas anti-korupsi di Amerika Serikat (AS) dan Swedia sedang meninjau pengaduan yang menyeret nama putra Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Ia adalah Necmettin Bilal Erdo?an.

Dalam laporan itu disebutkan afiliasi Swedia dari sebuah perusahaan AS, berjanji untuk membayar suap puluhan juta dolar jika Bilal- begitu ia disapa- membantunya. Ini untuk mengamankan posisi dalam pasar yang dominan di Turki.

Namun menurut pengaduan yang diajukan kepada pihak berwenang oleh individu dan ditinjau oleh Reuters, pada akhirnya tidak ada suap yang dibayarkan. Tapi, faktanya, perusahaan Swedia Dignita Systems AB tiba-tiba meninggalkan proyek tersebut akhir tahun lalu, menurut dua orang yang mengetahui masalah tersebut dan komunikasi perusahaan yang dilihat oleh Reuters.

Dignita merupakan perusahaan yang telah menginjakkan kaki di Turki pada 2017. Fokus perusahaan adalah menjual perangkat keselamatan lalu lintasnya.

Pemilik AS Dignita mengkonfirmasi bahwa proyek itu dibatalkan. Pihaknya mengatakan telah mengetahui perilaku yang berpotensi mengkhawatirkan di Turki dan memberhentikan beberapa orang yang terlibat.

Menurut pengaduan tersebut, rencana perusahaan adalah agar pemerintahan Erdogan mengesahkan peraturan yang akan meningkatkan penjualan produk Dignita. Itu terkait alat pengukur pernapasan yang dapat mengetahui pengemudi mabuk atau tidak.

Pengaduan itu menyebut, sebagai imbalan atas 10 tahun eksklusivitas komersial yang menjual produknya, Dignita berkomitmen akan membayar puluhan juta dolar untuk biaya lobi. Hal ini akan melalui perusahaan cangkang, ke dua institusi di mana Bilal Erdogan menjadi anggota dewan.

Meskipun upaya itu dibatalkan pada September 2022. Ini memberikan wawasan langka tentang bagaimana seorang investor menganggap Bilal Erdogan sebagai orang kunci untuk mendapatkan akses ke Presiden Erdogan.

CEO Dignita, Anders Eriksson, mengatakan tidak dapat membahas dugaan skema tersebut. Karena, dia akan meninggalkan perusahaan dan terikat oleh perjanjian kerahasiaan.

Sementara, melalui seorang pengacara, Bilal Erdogan mengatakan tuduhan bahwa dia berkolusi dengan Dignita sepenuhnya tidak benar. "Itu adalah jaring kebohongan," kata pengacaranya.

Seorang pejabat senior di direktorat komunikasi kepresidenan Turki pun menolak berkomentar untuk masalah ini. Sementara Bilal Erdogan sendiri jarang muncul di depan umum.

Bersama anggota keluarga Erdogan lainnya, pengusaha berusia 42 tahun itu memiliki saham minoritas di BMZ Group, sebuah perusahaan transportasi dan konstruksi maritim.

Sebelumnya, dugaan korupsi juga pernah menyeret Bilal, di 2016. Jaksa penuntut Italia melakukan penyelidikan pencucian uang terhadap Bilal Erdogan karena dicurigai membawa uang tunai ke negara itu tanpa menyatakannya.

Namun Bilal membantah tuduhan tersebut. Jaksa penuntut Italia akhirnya membatalkan penyelidikan dengan alasan kurangnya bukti

Tahun sebelumnya, pemerintah Rusia menuduh memiliki bukti bahwa putra Presiden Erdogan mendapat untung dari perdagangan minyak lintas batas dengan Negara Islam di Suriah. Rusia menolak untuk membagikan buktinya.

Bilal Erdogan membantah tuduhan itu. Ia mengatakan pemberontakan radikal adalah musuh Turki.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami