search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AS Menekan Cina Agar Setop Rencana Mengirim Senjata ke Rusia
Senin, 27 Februari 2023, 08:50 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/AS Menekan Cina Agar Setop Rencana Mengirim Senjata ke Rusia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Amerika Serikat (AS) terus berupaya agar Cina menghentikan rencana menyuplai material senjata ke Rusia untuk membantu invasi ke Ukraina. Pejabat senior di AS pun meyakini Cina memperhitungkan hal tersebut, karena sejauh ini belum ada informasi mengenai pelaksanaan pengiriman bantuan ke Rusia itu.

"Kami meyakini bahwa kepemimpinan Cina sedang mempertimbangkan penyediaan peralatan mematikan ke Rusia," kata Direktur Badan Intelijen AS (CIA) William Burns kepada CBS, Minggu (27/2) seperti dikutip dari AFP.

Namun, Burns menambahkan, "Kami juga belum melihat bahwa keputusan akhir telah dibuat, dan kami tidak melihat bukti pengiriman peralatan mematikan yang sebenarnya."

Para pejabat AS telah meluncurkan tekanan diplomatik yang luas selama sepekan terakhir untuk mendorong Cina tidak memberikan bantuan mematikan semacam itu ke Rusia. Sementara itu, Cina sejauh ini dengan tegas membantah tuduhan itu.

Pada hari yang sama, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih--pusat pemerintahan AS--Jake Sullivan mengatakan akan ada konsekuensi serius jika Cina mengirim senjata ke Rusia untuk perang di Ukraina.

Dia mengatakan bahwa keputusan membantu Moskow, termasuk memberikan bantuan militer, ada di tangan Beijing sendiri.

"... tetapi jika itu yang terjadi, akan ada konsekuensi yang harus ditanggung Cina," kata Sullivan saat diwawancarai dalam program State of the Union di CNN, 

Dalam wawancara terpisah dengan program This Week di ABC, dia mengatakan Cina belum mengirimkan bantuan itu, tetapi juga belum mengenyampingkan opsi tersebut.

Sullivan mengungkapkan pejabat AS telah memperingatkan pejabat Cina dalam forum tertutup tentang akibat yang akan ditanggung jika mengirimkan senjata ke Rusia. Namun, dia tidak menjelaskan lebih jauh tentang pembicaraan tertutup itu.

Baca juga:
Rusia Buat Negara Ini 'Babak Belur'">Putin Tak Perlu Nuklir, Rusia Buat Negara Ini 'Babak Belur'

Sebelumnya, AS dan para sekutunya di pakta pertahanan NATO ramai-ramai memperingatkan Cina tentang hal itu dalam beberapa hari terakhir.

Mereka mengeluarkan pernyataan terbuka tentang keyakinan mereka bahwa Cina sedang mempertimbangkan untuk memberikan peralatan mematikan kepada Rusia.

Anggota DPR AS dari Partai Republik Michael McCaul, yang mengetuai Komite Urusan Luar Negeri, mengatakan dalam program ABC, This Week, mengatakan intelijen mendeteksi rencana drone termasuk di antara senjata mematikan yang dipertimbangkan Cina untuk dikirim ke Rusia.

Di satu sisi, Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kyiv, Senin lalu dan menjanjikan bantuan baru bagi negara itu senilai 500 juta dolar (sekitar Rp7,6 triliun).

Pekan lalu menandai satu tahun invasi Rusia di Ukraina yang disebut oleh Moskow sebagai 'operasi militer khusus'.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami