search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Iran Ancam Hancurkan Tel Aviv dan Haifa Gegara Murka Diolok Israel
Rabu, 19 April 2023, 00:05 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Iran Ancam Hancurkan Tel Aviv dan Haifa Gegara Murka Diolok Israel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Ebrahim Raisi mengancam bakal meratakan Kota Tel Aviv dan Haifa merespons Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menyebut Iran bak Nazi Jerman versi modern.

"Musuh, khususnya rezim Zionis, telah menerima pesan bahwa setiap tindakan kecil terhadap negara [kami] akan menimbulkan jawaban keras dari angkatan bersenjata, yang akan menyertai penghancuran Haifa dan Tel Aviv," kata Raisi seperti dikutip The Times of Israel, Selasa (18/4).

Pernyataan Raisi itu dilontarkan setelah Netanyahu pada Senin menyamakan Iran dengan Nazi Jerman sebagai entitas yang saat ini mengancam eksistensi Yahudi.

Menurut Netanyahu, Iran merupakan penerus Nazi yang ingin memusnahkan umat Yahudi. Namun, ia menekankan kemenangan di masa lalu tidak menjamin kemenangan di masa depan.

Karena itu, menurutnya Israel harus bisa "mempertahankan diri dengan kekuatan sendiri melawan musuh apa pun, dan ancaman apa pun."

Saat perayaan Hari Angkatan Darat Iran, Raisi pun mengancam bakal menghancurkan dua kota besar Negeri Zionis itu atas setiap tindakan mereka, sekalipun kecil.

Dalam kesempatan itu, Raisi juga menggaungkan kembali permintaannya agar Amerika Serikat segera meninggalkan Timur Tengah.

Dia juga menyampaikan isyarat perdamaian dengan Arab Saudi, meski tak secara gamblang menyebut pemerintahan Riyadh.

"Tangan angkatan bersenjata kami dengan hangat menjabat tangan negara-negara kawasan yang berniat menciptakan keamanan di kawasan," kata Raisi.

Pada Maret, Iran dan Arab Saudi memang sepakat rujuk kembali setelah tujuh tahun putus hubungan. Kesepakatan itu tercapai berkat bantuan mediasi Cina.

Sejak normalisasi, Saudi bahkan sampai mau menukar tahanan dengan pemberontak Houthi Yaman, kelompok yang didukung Iran di Yaman. Saudi berharap bisa mengakhiri perang proksi kedua negara di kawasan.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami