Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Karangasem Sepakati Pendirian Krematorium Pertama Lewat Musyawarah Adat

Rabu, 12 November 2025, 17:31 WITA Follow
Beritabali.com

beritabali/ist/Karangasem Sepakati Pendirian Krematorium Pertama Lewat Musyawarah Adat.

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Sebuah langkah bersejarah terjadi di Kabupaten Karangasem. Setelah melalui proses panjang sejak tahun 2021, rencana pendirian krematorium pertama di wilayah Kecamatan Karangasem akhirnya mendapat kesepakatan bersama melalui penandatanganan berita acara yang difasilitasi Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Karangasem, Selasa (11/11/2025), di Kantor MDA Karangasem.

Proses penandatanganan yang dipimpin langsung oleh Bandesa Madya MDA Karangasem, I Nengah Suarya, menjadi momen penting bagi masyarakat adat di wilayah Desa Adat Ujung Hyang, Kecamatan Karangasem.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan Banjar Adat Ujung Mantri, Yayasan Graha Yadnya Krematorium (Tunon) Tyaga Margananda Ujung Mantri, Bandesa Alitan MDA Kecamatan Karangasem, serta Perbekel Desa Tumbu.

Dalam suasana penuh rasa hormat dengan busana adat madya, para pihak akhirnya mencapai kesepahaman mengenai pembangunan krematorium yang sebelumnya sempat menimbulkan polemik di tingkat lokal. MDA Karangasem hadir sebagai penengah, memastikan bahwa rencana pembangunan tidak bertentangan dengan awig-awig serta tetap selaras dengan tata titi kehidupan adat Bali.

“MDA hadir bukan sekadar memediasi, tetapi memastikan bahwa setiap langkah pembangunan di wilayah desa adat berpijak pada nilai kearifan lokal dan semangat kebersamaan,” ujar I Nengah Suarya.

Ia menegaskan, proses mediasi dilakukan dengan prinsip paras-paros sarpanaya lan salunglung sabayantaka, sebagai wujud penyama brayaan antar-krama. Adapun kesepakatan yang berhasil dicapai ini menjadi contoh konkret bahwa permasalahan adat dapat diselesaikan melalui musyawarah dan keharmonisan, bukan konflik.

“Permasalahan adat sebaiknya diselesaikan dengan duduk bersama. Inilah esensi keharmonisan yang menjadi roh adat Bali,” tambah Suarya.

Lebih jauh, menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, MDA Karangasem mengajak masyarakat menjadikan momentum suci tersebut sebagai waktu untuk memperkuat rasa persaudaraan, saling memaafkan, dan menumbuhkan semangat gotong royong di tengah warga adat.

Dengan tercapainya kesepakatan ini, Karangasem kini memiliki krematorium pertama yang berdiri atas dasar kebersamaan dan persetujuan seluruh komponen adat. Fasilitas ini diharapkan tidak hanya menjadi tempat pelaksanaan upacara keagamaan, tetapi juga simbol solidaritas, keharmonisan, dan penghormatan terhadap nilai-nilai adat Bali yang arif dan berbudaya.

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami